TEMPO.CO, Riyadh - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi minta bantuan Perdana Menteri Irak memperbaiki hubungan Riyadh dan Teheran.
Baca: Iran-Arab Saudi Memanas, Masjidil Haram Terserempet
Mengutip penjelasan Menteri Dalam Negeri Irak, Qasim al-Araji, televisi satelit Irak Al Ghadeer melaporkan, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, minta Perdana Menteri Haider al-Abadi memimpin perundingan dengan Iran.
Baca: Saran NU & Muhammadiyah Soal Posisi RI di Konflik Saudi-Iran
"Selama kunjungan kami ke Arab Saudi, mereka juga minta kami melakukannya segera. Iran menyambutnya dengan positif," kata Araji mengutip perkataan Alghadeer, Ahad, 13 Agustus 2017.
"Setelah kemenangan Irak terhadap berbagai pemberontakan di dalam negeri, Arab Saudi mulai melihat Irak sebagai mitra. Ketenangan dan stabilitas kembalinya hubungan antara Iran dan Arab Saudi memiliki dampak positif terhadap kawasan secara keseluruhan."
Araji mengunjungi ibu kota Iran, Teheran, pada Sabtu, 12 Agustus 2017, untuk mendiskusikan berbagai isu dengan pejabat tinggi Iran. Sebelumnya, dia juga melawat ke Arab Saudi pada Juli 2017.
Kantor berita Iran, IRNA, mengutip keterangan Araji, mengatakan, Mohammad bin Salman ingin menghapus ketegangan dengan Iran.
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, setelah para demonstran menyerbu kedutaan Saudi di Teheran untuk memprotes hukuman mati terhadap ulama Syiah yang dianggap mengobarkan kekerasan. Pemutuan hubungan tersebut dibalas Iran dengan mengusir seluruh diplomat Saudi.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN