TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh Syiah di Irak mengarahkan pengikutnya untuk protes di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Baghdad, terkait dengan eksekusi terhadap ulama Syiah, Nimr al-Nimr. Politikus Irak, Muqtada al-Sadr, meminta pemerintah yang didominasi Syiah menutup kedutaan.
CNN melansir, al-Sadr menganggap Nimr mengalami kejadian serupa yang dialami tokoh ulama bersejarah, Imam Husayn. Menurut dia, pemerintah Arab Saudi mengeksekusi mati Nimr dengan hukuman pancung.
Meski demikian, belum diketahui pasti bagaimana cara pemerintah Arab Saudi menjalankan eksekusi mati terhadap Nimr. Adapun hukuman penggal memiliki makna khusus bagi kaum Syiah.
"Ia dieksekusi dengan pedang, cara sama yang dilakukan bedebah ISIS," kata al-Sadr.
Sejumlah pemimpin spiritual Irak juga meminta penganut Syiah untuk protes, termasuk yang berada di Arab Saudi.
Mantan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki juga mengecam keluarga kerajaan Arab Saudi karena menyingkirkan penentang mereka dengan dieksekusi. "Kejahatan mengeksekusi Syeikh Nimr al-Nimr akan menggulingkan rezim pemerintah Saudi," katanya.
Di Lebanon, milisi Syiah Hizbullah mengatakan kematian al-Nimr merupakan hukuman yang buruk, dan eksekusi tersebut sama dengan pembunuhan.
CNN | FRISKI RIANA