TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Malaysia akan mempertimbangkan pemberlakuan tindakan tegas terhadap Myanmar terkait isu Rohingya.
Pertimbangan itu dibuat setelah Rangoon menolak misi pencarian fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai dugaan penyiksaan terhadap minoritas Muslim Rohingya.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan Pemerintah akan meminta saran Kementerian Luar Negeri mengenai apakah tindakan kemanusiaan atau diplomatik akan diambil.
Baca: Myanmar Tolak Tim PBB Pencari Fakta Rohingya
"Saya akan berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman. Kami akan melihat laporan terbaru tentang kondisi di Myanmar, " kata Ahmad Zahid, seperti yang dilansir Asia Correspondent, Senin 3 Juli 2017.
Baru-baru ini, pemerintah Myanmar menolak anggota penyelidikan PBB yang berencana untuk melakukan misi pencarian fakta di negara bagian Rakhine, yang merupakan rumah bagi mayoritas satu juta orang Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan.
PBB mengatakan akan memusatkan perhatian pada tuduhan pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan oleh pasukan keamanan terhadap Muslim Rohingya.
Kekerasan di Rakhine, bermula pada Oktober 2016 ketika pemerintah Myanmar melancarkan tindakan keras sebagai balasan atas seragan milisi ke sebuah pos keamanan yang menewaskan sembilan petugas polisi.
Sejak saat itu, PBB dan badan pengawas hak asasi manusia telah melihat lonjakan jumlah tuduhan pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan oleh pasukan keamanan terhadap Rohingya.
Baca: PBB: Myanmar Berniat Usir Seluruh Rohingya
Sekitar 75.000 orang Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine bagian barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras yang menyebabkan sedikitnya 100 orang tewas. Selain ke Bangladesh, warga Rohingya juga mencari perlindungan ke Malaysia.
Perlakuan terhadap Rohingya di Burma juga membuat hubungan dengan rekan-rekan ASEAN memburuk, terutama negara mayoritas Muslim seperti Malaysia dan Indonesia.
Kuala Lumpur dan Jakarta selama ini gencar menyerukan diakhirinya dugaan pelanggaran tersebut. Malaysia bahkan juga telah meminta negara anggota ASEAN untuk meninjau kembali keanggotaan Myanmar karena perlakuan buruk mereka terhadap Rohingya.
THE STAR | ASIA CORRESPONDENT | YON DEMA