TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat melaporkan bahwa organisasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan seorang pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak, Marwan Ibrahim Hussayn Tah al Azawi, telah masuk ke dalam daftar teroris global di Negeri Abang Sam tersebut.
"Warga AS dilarang berhubungan dengan Azawi dan MMI, dan semua properti dan kepentingan mereka tunduk pada yurisdiksi Amerika Serikat dan telah dibekukan," tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri AS seperti dikutip pada Selasa, 13 Juni 2017.
Baca: JAD, Aman, dan Bachrumsyah Masuk Daftar Teroris Global
Menurut mereka, MMI dan Azawi telah masuk ke dalam daftar Specially Designated Global Terrorists (SDGTs) atau Teroris Global Khusus. MMI dan Azawi dianggap mengancam keamanan Amerika Serikat. Termasuk dapat mengancam warga AS, ekonomi, dan kebijakan luar negeri negara adidaya itu.
Dari catatan mereka, MMI adalah kelompok teroris yang berbasis di Indonesia. Organisasi itu didirikan pada 2000 oleh Abu Bakar Ba'asyir.
Abu Bakar sebelumnya telah masuk ke dalam daftar pemimpin organisasi teroris asing (FTO) versi Amerika Serikat. Selain itu, mereka juga pernah memasukkan Jamaah Islamiah ke dalam daftar hitam.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, organisasi tersebut pernah membuat serangan di Indonesia. MMI juga pernah mengakui atas serangan Mei 2012 di Indonesia. "Organisasi tersebut juga terafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah dan Front Al-Nusrah."
Sedangkan Azawi dikecam sebagai teroris karena diduga sebagai pemimpin ISIS di Irak. Amerika Serikat menduga, dia ikut dalam pengembangan senjata kimia. Dugaannya, senjata kimia digunakan ISIS untuk melawan pasukan keamanan Irak.
Baca: Begini Cara Bahrun Naim dan Aman Abdurrahman Berkomunikasi
Amerika Serikat menyebut bahwa ISIS telah berulang kali menggunakan belerang mustard dalam serangan senjata kimia di Suriah dan Irak. AS kemudian ikut menerjunkan pasukan untuk menggempur ISIS.
Sebelumnya Amerika Serikat juga memasukkan nama Jemaah Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman, dan Bachrumsyah dalam daftar teroris global setelah ketiganya diketahui berjanji setia kepada kelompok teroris global, ISIS pada Januari lalu.
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari MMI di Indonesia. Tempo berusaha menghubungi nomor telepon lembaga itu, namun tak aktif.
AVIT HIDAYAT | XINHUA