TEMPO.CO, Bangkok- Polisi Thailand memburu pengusaha yang membayar lima pria, dua di antaranya remaja laki-laki, untuk membakar potret Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal tahun lalu. Kelimanya dijerat pasal pencemaran nama baik keluarga kerajaan.
Menurut pengakuan kelima pria itu, pengusaha bernama Preecha Ngamdee, berusia 45 tahun, membayar mereka sekitar 300 baht atau sekitar Rp 116 ribu untuk membayar potret Raja Bhumibol.
Polisi Thailand menangkap kelima tersangka pembakar potret Raja Bhumibol pada hari Jumat, 19 Mei 2017 di provinsi timur laut Khon Kaen sekitar 450 kilometer timur laut Bangkok.
"Kasus itu sedang diproses dan berada dalam penyelidikan saat ini," kata seorang sumber kepolisian Khon Kaen, seperti yang dilansir The Australian, 21 Mei 2017.
Mereka membakar poster Raja Bhumibol setinggi dua meter. Poster itu merupakan satu dari beberapa poster mendiang raja yang disebar di seluruh Thailand untuk dihormati rakyatnya.
Kelima tersangka itu kini ditahan di pangkalan Angkatan Darat ke 11 di Bangkok, sebuah fasilitas militer yang digunakan sebagai penjara sementara.
"Belum ada tuduhan diajukan terhadap salah satu tersangka," kata polisi.
Jika terbukti bersalah dalam persidangan nanti, maka semua tersangka bakal menerima hukuman penjara hingga 15 tahun.
Hukum Thailand tegas melarang kritik, penghinaan dan pencemaran nama baik keluarga kerajaan. Sejak berkuasa pada kudeta Mei 2014, junta militer telah menangkap lebih dari 100 orang karena tuduhan pelanggaran pencemaran nama baik Raja Bhumibol dan anggota keluarganya.
REUTERS|THE AUSTRALIAN|YON DEMA