TEMPO.CO, Berlin - Pemerintah Jerman mengatakan, sekelompok juru dakwah dari Arab Saudi sedang menyebarkan ajaran Islam ultrakonservatif Wahabi di Kosovo.
Keterangan tersebut disampaikan pemerintah Jerman setelah mendapatkan berbagai pertanyaan dari kelompok oposisi di parlemen.
"Saudi yang mendapatkan dukungan para dai, turut aktif menyebarkan ajaran Islam di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim di Eropa Tenggara," ujar Jerman dalam pernyataannya yang dilansir dari AP.
Pemerintah Jerman menuturkan, para donatur dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk juga memberikan donasi bagi penduduk muslim di Kosovo.
"Negara ini sumber penting bagi militan asing yang terlibat bersama ISIS," tulis AP mengutip sumber pemerintah Jerman.
Namun pemerintah Jerman mencatat bahwa tidak ada gerakan radikal hasil dari penafsiran ajaran Wahabi di Kosovo.
Kosovo merdeka secara sepihak serta mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa kecuali Serbia pada Februari tahun 2008, atau setelah PBB menarik diri dari Kosovo.
Serbia sebagai sekutu Rusia menolak mengakui kemerdekaan Kosovo karena banyak warga Serbia tinggal di Kosovo. Mayoritas penduduk Kosovo beragama Islam dan Kristen.
Anggota Partai Kiri Jerman, Sevim Dadelen, pada Rabu, 17 Mei 2017, mengatakan, juru dakwah garis keras Saudi yang aktif di Kosovo adalah sebuah skandal. "Mereka seharusnya di bawah koordinasi pasukan perdamaian Barat," ucapnya.
AP | BBC | CHOIRUL AMINUDDIN