TEMPO.CO, PARIS—Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Le Roux mundur setelah ketahuan memberikan pekerjaan kepada dua putrinya saat mereka masih remaja.
Presiden Prancis Francois Hollande menerima keputusan Le Roux dan menunjuk Menteri Perdagangan Matthias Fekl sebagai penggantinya.
Baca: Francois Fillon Calon Presiden Prancis dari Partai Republik
Seperti dilansir BBC, Rabu 22 Maret 2017, keputusan ini diambil Le Roux setelah ia mengaku bertanggung jawab atas skandal ini tetapi menegaskan dirinya tidak bersalah.
Kedua putri Le Roux, 51 tahun, bekerja kepadanya saat liburan musim panas antara 2009-2016. Saat itu Le Roux merupakan anggota parlemen Prancis.
Meski mempekerjakan anak adalah hal biasa bagi menteri dan anggota parlemen, tetapi Le Roux tidak pernah mengungkapkan fakta ini hingga sebuah televisi swasta, Quotidien, menanyakan hal tersebut.
“Saya tidak ingin penyelidikan terhadap kontrak kerja anak saya mempengaruhi kinerja pemerintahan,” kata Le Roux saat mengumumkan pengunduran dirinya dalam jumpa pers.
Kedua anak Le Roux dilaporkan memperoleh penghasilan hingga 55 ribu Euro.
Salah satu anak dikabarkan bekerja selama tiga bulan untuk perusahaan kosmetika asal Belgia, Yves Le Rocher, pada musim panas 2013.
Kantor Le Roux menegaskan bahwa seluruh pekerjaan anak-anak itu telah diselesaikan.
“Saya memang mempekerjakan mereka saat liburan musim panas, tapi tidak permanen,” ujar dia kepada Quotidien.
Skandal mempekerjakan keluarga kini juga tengah membelit politikus Prancis lainnya.
Kandidat presiden dari kubu tengah-kanan, Francois Fillon, tengah diperiksa aparat setelah memalsukan dokumen agar istrinya, Penelope, memperoleh gaji 700 ribu Euro untuk bekerja di parlemen tetapi tak pernah ia lakukan.
BBC | AFP | SITA PLANASARI AQUADINI