TEMPO.CO, Istanbul - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Istanbul menugasi stafnya memberikan bantuan yang diperlukan warga negara Indonesia yang terjebak badai salju selama cuaca buruk hujan salju melanda Istanbul, Turki.
Konsul Jenderal RI Istanbul Herry Sudradjat kepada Antara mengatakan pada Selasa, 10 Januari 2017 waktu setempat, banyak penerbangan internasional yang seharusnya transit di Istanbul dialihkan ke kota-kota lain di Turki, seperti ke Antalya dan Gaziantep.
Staf KJRI telah ditugaskan untuk mengantisipasi kondisi tak terduga yang dialami penumpang WNI sebagai akibat dari tidak berfungsinya bandar udara di Istanbul secara optimal.
Badai salju di Istanbul menyebabkan ratusan penumpang pesawat WNI terdampar di negara itu.
Cuaca buruk akibat badai hujan salju yang melanda Istanbul selama empat hari berturut-turut sejak Jumat, 6 Januari 2017, hingga Selasa, 10 Januari 2017, menyebabkan pelayanan di bandar udara internasional Ataturk dan Sabiha terganggu.
Lebih dari 1.800 jadwal penerbangan domestik dan internasional di kedua bandara itu mengalami penundaan, bahkan pembatalan.
Sejak badai salju terjadi, KJRI Istanbul telah menerima puluhan laporan dari masyarakat Indonesia yang mengalami penundaan dan pembatalan jadwal penerbangan di bandara di Istanbul. Petugas piket yang bertugas telah berkoordinasi dan menjembatani komunikasi antara penumpang WNI dan pihak maskapai.
KJRI sudah menerima laporan mengenai WNI yang dalam kondisi kesehatan serius dan memerlukan penanganan lebih lanjut. Sebagian penumpang WNI memilih berada di bandar udara untuk kepastian jadwal penerbangan, sedangkan sebagian penumpang lainnya meminta fasilitas akomodasi dari maskapai dan sebagian lagi mendapatkan penampungan KJRI Istanbul.
Menurut Kantor Wali Kota Istanbul, badai hujan salju tersebut merupakan yang terburuk dialami Istanbul sejak 2009. Di beberapa tempat, ketebalan salju mencapai 40 sentimeter hingga 120 sentimeter.
Sebagian besar aktivitas umum lumpuh. Sekolah-sekolah diliburkan sejak Senin, 9 Januari 2017. Sementara kantor-kantor pemerintah tutup lebih awal (pukul 15.30).
Masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan dapat menghubungi KJRI Istanbul dengan saudara Dandy Soeparan, HP.+905314530351.
ANTARA
Baca juga:
Kemlu: Penerobosan KJRI Melbourne Murni Kriminalitas