Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenaskan, Jasad Bocah Rohingya Terdampar di Tepi Sungai  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Balita Rohingya bernama Mohammed Shohayet, meninggal saat akan melarikan diri dari Myanmar. Thestar.com
Balita Rohingya bernama Mohammed Shohayet, meninggal saat akan melarikan diri dari Myanmar. Thestar.com
Iklan

TEMPO.CO, Yangon - Isu penganiayaan warga Rohingya oleh pemerintah Myanmar kian merebak menyusul beredarnya foto mengenaskan seorang bocah yang terdampar di kubangan lumpur di tepi sebuah sungai.

Foto bocah yang diidentifikasi sebagai Mohammed Shohayet terdampar di tepi Sungai Naf di perbatasan Bangladesh-Myanmar. Bocah 16 bulan itu tewas tenggelam saat mencoba mengungsi dari wilayah bergejolak di Myanmar.

Kisah itu lantas mengingatkan semua orang kepada foto Aylan Kurdi, bocah pengungsi Suriah berusia 3 tahun yang terbaring kaku di pantai Turki. Sebuah kesamaan yang mencolok di antara keduanya adalah mereka melarikan diri dari kekerasan dan konflik yang melanda negerinya masing-masing.

Shohayet dan keluarganya berusaha menyeberangi Sungai Naf untuk mengungsi ke Bangladesh guna menyelamatkan diri dari kekerasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Namun, dalam perjalanan, perahu mereka tenggelam.

Dalam perahu nahas tersebut, terdapat ayah, ibu, paman, dan kakak Shohayet yang berusia 3 tahun. Hanya sang ayah yang berhasil selamat dari insiden tersebut. Sedangkan jenazah bayi itu ditemukan tersapu ke bibir Sungai Naf.

"Tidak ada gunanya saya hidup di dunia ini. Di desa kami, helikopter menembakkan senjata kepada kami. Tentara Myanmar juga menembaki kami. Kami tidak bisa tinggal di rumah kami. Kami melarikan diri dan bersembunyi di hutan," kata Zafor Alam, yang mengaku sebagai ayah bocah nahas tersebut.

"Kakek dan nenek saya dibakar sampai mati. Seluruh desa kami dibakar militer. Tak ada yang tersisa," ucapnya, seperti dilansir India Today, Kamis, 5 Januari 2017.

Sementara itu, pemerintah Myanmar menyatakan gambar itu hasil rekayasa dan propaganda agar dunia menyalahkan pemerintah atas apa yang terjadi pada etnis muslim Rohingya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah pada Rabu, 4 Januari 2017, merilis laporan untuk menyangkal tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Rohingya dan mengingatkan pembaca untuk tidak mempercayai "berita palsu dan rumor".

Ribuan warga etnis Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar guna menghindari aniaya oleh militer. Etnis minoritas yang hak kewarganegaraannya telah digantung bertahun-tahun mengklaim pasukan keamanan telah membakar rumah serta memperkosa dan membunuh mereka.

Para pejabat pemerintah Myanmar menyangkal bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan itu dan menuduh Rohingya membakar rumah-rumah mereka sendiri.

Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya sebagai salah satu etnis minoritas di negara itu dan menggambarkan mereka sebagai Bengali atau orang-orang yang berasal dari Teluk Bengal.

Mereka dianggap “entitas tidak berkewarganegaraan”. Pada 2015, migrasi massal oleh ribuan orang Rohingya dari Myanmar dimulai.

INDIA TODAY | INDEPENDENT | YON DEMA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

6 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

7 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

15 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.