TEMPO.CO, Xalapa — Unjuk rasa memprotes kenaikan harga bahan bakar yang meningkat tajam di Meksiko berujung dengan kerusuhan.
Seperti dilaporkan AP, Kamis, 5 Januari 2017, massa yang marah menjarah pom bensin dan sejumlah toko di wilayah tengah Meksiko pada Rabu waktu setempat.
Demonstran juga memblokir jalan raya, membakar ban, menguasai pom bensin, mengganggu lalu lintas, bahkan membahayakan pasokan bahan bakar ke seluruh negeri.
Asosiasi Nasional Retail Meksiko menyebut ada 79 toko yang dijarah, sedangkan 170 lainnya terpaksa ditutup, di sekitar Kota Meksiko. “Kerusuhan ini membahayakan nyawa pembeli dan pegawai toko terutama di Negara Bagian Meksiko, Michoacan, Hidalgo, dan Kota Meksiko,” demikian pernyataan resmi asosiasi.
Kantor kamar dagang Kota Veracruz melaporkan ada sekitar 50 gerai termasuk pasar swalayan dan minimarket yang dijarah. Para penjarah mengambil pakaian, makanan, mesin cuci, televisi, pemutar DVD, hingga lemari es.
Polisi pun dikerahkan ke wilayah yang tengah rusuh dan menahan sedikitnya 14 orang. Di sebuah supermarket, polisi terpaksa menembakkan senjata api ke udara untuk membubarkan massa.
Beberapa jam sebelum kerusuhan terjadi, Presiden Enrique Pena Nieto membela keputusannya menaikkan harga bahan bakar hingga 20 persen pada akhir pekan lalu. Ia menyebut subsidi bahan bakar salah alamat dan justru dirasakan kaum kaya Meksiko. Namun nyatanya harga empat liter bensin yang baru kini setara dengan upah minimum harian pekerja sebesar 80 peso.
AP | THE WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca:
Ford Batalkan Pembangunan Pabrik di Meksiko Karena Trump