TEMPO.CO, Tel Aviv - Polisi antikorupsi Israel menginterogasi istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu, selama 12 jam atas tuduhan melakukan korupsi dan penipuan. Karena tingkat kerumitan kasus tersebut, Sara diselidiki unit antikorupsi sejak pukul 13.00, Kamis, 1 November 2016, sampai Jumat pukul 01.00.
Dalam sebuah pernyataannya, pejabat unit antikorupsi Lahav 433 mengatakan hasil investigasi diserahkan kepada kantor Jaksa Distrik Yerusalem yang akan memutuskan proses penuntutan terhadap Sara. Adapun Sara dituduh menyalahgunakan dana negara, termasuk menerima barang dengan alasan palsu, dugaan pemalsuan dokumen, dan penyalahgunaan wewenang.
Simak Pula
Presiden Jokowi Pakai Payung & Sendal Jepit Biru, Menyindir?
Habib Novel FPI Gugat Ahok Rp 204 Juta, Ini Alasannya
Dua dari kasus yang melibatkannya, Sara diduga menggunakan uang negara untuk memesan makanan untuk kepentingan pribadi, dan kasus ketiga melibatkan dana publik untuk membayar pengasuh ayahnya yang sudah tua. Sara juga ditanya tentang tuduhan tentang laporan palsu yang rutin ia buat terkait dengan pelayanan tamu negara dan melebihkan jumlah tamu dengan menggunakan anggaran negara.
Namun Sara membantah tuduhan terhadapnya dan mengklaim bahwa ia adalah korban dari komplotan yang ingin menggulingkan suaminya. Menurutnya, ada mantan karyawan yang telah dibayar untuk bersaksi melawan dia. Investigasi terhadap Sara dilakukan menyusul tindakan serupa terhadap bekas penjaga kediaman Benyamin Netanyahu di Yerusalem, Meni Naftali.
Polisi juga menginterogasi mantan pejabat kantor Netanyahu, Ezra Seidoff, berdasarkan informasi terbaru itu. Pada hari yang sama, sumber polisi mengungkapkan eks Kepala Staf di kantor Perdana Menteri, Gil Sheffer, diselidiki dua pekan lalu terkait dengan tuduhan keterlibatannya dalam penyalahgunaan dana publik bagi pihak Sara dan melakukan pelecehan seksual. Sheffer diperintahkan menjalani tahanan rumah selama lima hari.
ISRAEL TODAY | TIMES OF ISRAEL | YON DEMA
Baca Pula
Muncul Petisi 'Usir' Melanie Trump dari New York
Perangi Narkoba, Presiden Duterte Bahagia Dipuji Trump