TEMPO.CO, New York – Wali Kota West Virginia terpaksa mengundurkan diri setelah komentarnya yang berbau rasial di Facebook terhadap Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama.
Pengunduran diri Wali Kota Beverly Whaling telah diterima pada Selasa, 15 November 2016, oleh Dewan Kota Clay County setelah dirinya memberikan respons terhadap sebuah komentar rasial mengenai istri Presiden AS Barack Obama yang diunggah sesaat setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden pekan lalu.
“Akan menyegarkan memiliki Ibu Negara yang berkelas, cantik, dan terhormat di gedung Putih. Saya capek melihat seekor kera berselop,” demikian ditulis Direktur Pengembangan Korporasi Clay County, Pamela Ramsey Taylor, membandingkan Michele Obama dengan istri presiden terpilih, Melania Trump.
Whaling merespons tulisan tersebut dengan menuliskan: “Kamu baru saja membuat saya senang, Pam.”
Tulisan Taylor dan komentar Whaling langsung dihapus, tapi sudah telanjur beredar luas di media sosial sehingga menimbulkan kemarahan.
Sebuah petisi online yang mendesak Whaling agar mundur dari jabatannya mendapatkan 150 ribu tanda tangan hingga Selasa petang waktu setempat.
Whaling pun kemudian mengajukan pengunduran dirinya. Demikian dikabarkan Charleston Gazette-Mail.
Dalam sebuah pernyataan di koran The Washington Post, Whaling mengungkapkan permohonan maaf dan mengatakan bahwa komentarnya tidak bermaksud rasial.
“Saya merujuk kepada suasana hati saya yang senang dengan pergantian kekuasaan di Gedung Putih! Saya benar-benar minta maaf atas rasa sakit hati yang mungkin ditimbulkan!” tulisnya.
Taylor juga mengundurkan diri dari jabatan Direktur Pengembangan Korporasi Clay County, sebuah organisasi nirlaba bentukan pemerintah.
Clay adalah sebuah kota berpenduduk sekitar 500 jiwa, dan berdasarkan sensus 2010, tak ada warga keturunan Afrika Amerika di sana.
Adapun di Clay County secara keseluruhan, lebih dari 98 persen dari 9.000 warganya berkulit putih. Demikian diberitakan BBC.
Sekitar 77 persen dari warga Clay County memilih Trump dalam pemilihan presiden 8 November lalu. Sementara pada 2012, Presiden Barack Obama hanya mendapatkan 31 persen suara di sana, dan sisanya dimenangi rivalnya yang berasal dari Partai Republik, Mitt Romney.
THE SUN | DAILYMAIL | A. RIJAL