"Kami tertarik untuk memahami faktor-faktor biologis yang dapat meningkatkan pengalaman-pengalaman spiritual ... Oksitosin tampaknya menjadi bagian dari cara tubuh kita mendukung keyakinan spiritual," kata Capellen, seperti yang dilansir Indepedent pada 26 September 2016.
Dalam penelitian tersebut, para pakar menguji reaksi kimia dari beberapa orang yang diberi hormon tersebut kemudian membandingkannya dengan lainnya yang hanya diberikan plasebo. Orang-orang yang mendapat dosis 'hormon cinta' lebih mungkin untuk mengatakan bahwa spiritualitas adalah bagian penting dari kehidupan mereka.
Mereka yang sebelumnya mengatakan bahwa iman tidak menjadi bagian dari kehidupan mereka, mengungkapkan rasa kepedulian terhadap orang lain dan makhluk hidup lainnya.
Baca juga:
Sindir Mario Hotman Paris: Tukang Becak pun Sayang Anaknya
Rina Nose dan Fachrul Ketemu Lagi, Masih, Sayang: Mau Balikan?
Oksitosin, tampaknya, memicu emosi yang lebih positif, seperti kekaguman, rasa syukur, harapan, inspirasi, cinta, dan ketenangan. Tapi itu tidak mempengaruhi semua orang secara sama. Mereka dengan gen tertentu, yang disebut CD38 memiliki respon yang jauh lebih kuat.
Menurut studi, yang diterbitkan dalam Kognitif Sosial dan Afektif Neuroscience, wanita memproduksi lebih oksitosin kemudian laki-laki, tapi Duke University belum mempelajari dampaknya pada keimanan perempuan. Dr Van Cappellen menambahkan bahwa penelitian lain perlu dilakukan pada kaum Hawa.
DAILY MAIL|INDEPENDENT|YON DEMA
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah