TEMPO.CO, Dinslaken - Polisi Jerman menangkap seorang pria yang diduga terlibat dalam kekerasan di Suriah. Kepolisian juga menggerebek rumah dan tempat kerja tiga orang lain yang diduga mencoba merekrut pendukung untuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menteri Dalam Negeri untuk North Rhine-Westphalia, Ralf Jaeger, mengatakan penangkapan di Dinslaken adalah hasil pengembangan penyelidikan pencari suaka berusia 24 tahun asal Suriah di Mutterstadt. Jaeger mengatakan pencarian dilakukan di lima lokasi, termasuk Duisburg, Dortmund, dan Dusseldorf.
Secara terpisah, Kejaksaan Federal Jerman mencari tiga orang yang diduga pendukung ISIS di North Rhine-Westphalia dan Lower Saxony. Namun tidak ada penangkapan. "Ketiga tersangka diyakini telah mencoba merekrut anggota dan pendukung organisasi teroris asing ISIS antara Januari dan Juli 2015," kata juru bicara Kejaksaan Federal.
Kejaksaan menambahkan, salah satu peran ketiganya telah memberikan dukungan keuangan dan logistik kepada kelompok tersebut. Namun ia menegaskan, belum ada rincian tentang kasus ini karena penyelidikan masih berlangsung.
Jerman meningkatkan keamanannya sejak ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua serangan di Jerman pada Juli 2016. Serangan tersebut, menurut pihak berwenang, tidak terkait dengan ISIS. Pada Juli 2016, laki-laki 18 tahun mengamuk di pusat perbelanjaan di Muenchen. Peristiwa itu menewaskan sepuluh orang dan melukai puluhan lain. Tak lama berselang, seorang pria membunuh seorang wanita dengan parang di Reutlingen barat daya.
Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere akan mengusulkan langkah-langkah keamanan baru pada Kamis mendatang, termasuk deportasi cepat dan pembebasan kerahasiaan dokter-pasien dalam beberapa kasus. "Kita hidup di masa-masa sulit. Ancaman teror tinggi, dan polisi kewalahan," tuturnya, seperti dilansir media Jerman.
AL JAZEERA | ARKHELAUS W.