TEMPO.CO, Paris - Penyerangan dan penyanderaan yang terjadi di gereja Katolik di Prancis, Selasa pagi, 26 Juli 2016, merupakan serangan pertama ISIS ke gereja di Eropa. Serangan dan penyanderaan itu menewaskan seorang pastor dan melukai seorang suster.
Pelaku penyerangan dan penyanderaan berjumlah dua orang, satu di antaranya remaja 18 tahun bernama Adel Kermiche, yang kemudian tewas di tangan polisi setelah berusaha meninggalkan tempat kejadian. Baru Kermiche yang dapat diidentifikasi polisi. Berikut ini lima fakta tentang Kermiche, warga Prancis keturunan Aljazair.
1. Kermiche membunuh pastor Jacques Hamel, 86 tahun. Dia menyuruh Hamel berlutut kemudian menggorok lehernya menggunakan pisau. Kermiche merupakan warga Saint Ettiene, Prancis, kelahiran Aljazair. Dia dibesarkan di kompleks perumahan di kota tempat insiden tersebut berlangsung. Ibunya adalah seorang dosen serta saudari perempuannya berprofesi sebagai dokter.
2. Kermiche berada dalam pengawasan pihak berwenang sebelum melakukan aksi teror yang telah diklaim ISIS tersebut. Remaja ini masih berstatus terpidana dengan status tahanan rumah atas jaminan orang tuanya. Di pergelangan kakinya masih terpasang gelang pengawas elektronik. Dia pernah dua kali ditahan untuk upaya bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
3. Selain membunuh pastor, Kermiche juga melukai seorang biarawati yang juga merupakan sandera hingga mengalami cedera serius dan masih kritis di rumah sakit. Biarawati yang dilukainya itu dipaksa menyaksikan kekejamannya saat memotong tenggorokan pastor Jacques Hamel.
4. Kermiche dan seorang pelaku teror lainnya menyandera lima pastor, dua biarawati, dan dua jemaat sambil memegang pisau dan meneriakkan "Allahu Akbar". Adapun pastor yang dibunuhnya dikenal sebagai pribadi yang baik dan selalu membantu umat yang membutuhkan.
5. Teroris yang berusia muda tersebut merekam semua aksi kejinya itu, termasuk saat berkhotbah di atas altar gereja menggunakan bahasa Arab.
HEAVY.COM | YON DEMA