TEMPO.CO, Dhaka - Lebih dari 60 orang tewas di Bangladesh akibat disambar petir dalam 3 hari. Berdasarkan laporan surat kabar lokal, Prothom Alo dan Samakal, korban tewas di negara itu mencapai 64 orang hingga Sabtu, 14 Mei 2016. Namun, pejabat pemerintahan menegaskan, jumlah korban tewas hanya 59 orang.
Surat kabar tersebut menyebutkan, 34 orang korban tewas berada di ibu kota negara, Dhaka. Sisanya tinggal di pedesaan.
Mengutip laporan Sputnik News pada 16 Mei 2016, kebanyakan korban meninggal adalah petani yang sedang bekerja di sawah.
Korban lainnya ialah dua orang siswa di Dhaka yang disambar petir ketika bermain sepak bola. Sedangkan seorang remaja pria meninggal tersambar petir ketika memetik buah mangga.
Para ahli mengatakan meningkatnya penggunaan ponsel dan peralatan logam lain di Bangladesh menjadi pemicu kenaikan tingkat kematian akibat petir dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli juga mengatakan pemanasan global dan penggundulan hutan dapat menjadi faktor pencetusnya.
Bangladesh rentan terhadap serangan badai petir, dan tahun ini menjadi yang terparah. Sekitar 90 orang tewas tersambar petir di Bangladesh sejak Maret lalu. Angka ini naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 51 orang.
Kepala Manajemen Bencana Bangladesh Mohammad Riaz Ahmed mengatakan peningkatan jumlah kematian akibat disambar petir sangat mengkhawatirkan. "Badai diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan ini," ucapnya.
Badai tropis kerap melanda Bangladesh menjelang dan selama musim hujan, yang berlangsung Juni-September.
SPUTNIK NEWS|ITV NEWS|DAILY NEWS|YON DEMA