TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang panas El-Nino yang melanda Thailand selama dua bulan terakhir memakan korban yang tak sedikit. Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengatakan gelombang panas tersebut telah menewaskan 34 orang karena kekurangan cairan.
Kementerian menyatakan jumlah itu hanya dihitung dari awal Maret sampai 22 April 2016. Suhu panas, menurut laporan Asian Correspondent, diperkirakan berlanjut hingga beberapa minggu ke depan. Departemen Meteorologi Thailand meramalkan bahwa musim hujan baru dimulai 15 Mei 2016.
Sekretaris Kementerian Kesehatan Sophon Mekthon mengimbau masyarakat tetap berada di dalam ruangan dan menghindari kegiatan di luar ruangan untuk mencegah kelelahan dan dehidrasi. Dia menambahkan, setiap orang harus minum setidaknya satu liter air per jam, bahkan saat mereka tidak haus.
Tahun lalu, 56 orang meninggal karena gelombang panas. Sebagian besar dari mereka adalah buruh dan yang terlibat dalam kegiatan di luar ruangan. Sebagai peringatan, awal bulan ini, AFP melaporkan, siklus El-Nino yang dimulai tahun lalu diperkirakan menghilang pertengahan 2016, tapi digantikan fenomena La-Nina, yang membawa potensi banjir.
ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA