TEMPO.CO, Jakarta - Tiga warga muslim warga Amerika Serikat ditemukan tewas terbunuh di sebuah rumah kosong di Indiana. Jenazah diidentifikasi sebagai Mohammed Taha Omar, 23, Adam Mekki, 20 dan Muhannad Tairab, 17. Mereka ditemukan pada 24 Februari 2016 di sebuah rumah di Fort Wayne dengan beberapa luka tembak di tubuh.
Direktur Keamanan Publik Rusty York menggambarkan kematian dengan sebutan penembakan 'gaya- eksekusi'. Sebagaimana dikutip dari laman Independent, York mengatakan polisi tidak memiliki bukti yang menunjukan bahwa kejahatan dilakukan karena kebencian pada agama atau kebangsaan korban.
York menduga setidaknya ada lebih dari satu orang yang hadir di tempat kejadian penembakan ketiga muslim itu. "Sulit untuk satu orang melakukan tindakan itu sendiri," kata York, seraya menambahkan bahwa pembunuhan kemungkinan terjadi dalam waktu sekitar satu jam.
Pembunuhan terbaru atas warga muslim ini terjadi setahun setelah penembakan terkenal Chapel Hill, saat tiga muslim ditembak mati di rumah mereka di North Carolina. Meski pembunuhan saat ini tidak dilihat sebagai kejahatan kebencian, meningkatnya kekerasan karena islamophobia di AS dilaporkan terus meningkat.
Liputan media Amerika perihal penembakan juga mendapat kritikan. Pembunuhan tiga orang dari Afrika timur itu tidak mendapat banyak perhatian seperti kasus pembunuhan lain yang terjadi di pekan yang sama. Di Fort Wayne, warga AS mengatakan dia terkejut tak pernah mendengar berita tentang pembunuhan, sementara yang lain menulis: "Di mana media?"
Saat upacara pemakaman dua korban, York menyampaikan permohonan. Siapapun yang memiliki informasi terkait pembunuhan agar melapor pihak berwenang. "Saya ingin seseorang datang dan memberitahu apa yang mereka ketahui," kata York. "Tolong, saya minta bantuan Anda dan untuk membawa keadilan bagi orang-orang muda ini."
INDEPENDENT.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA