Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Payudara Grace Diratakan Agar Pria Tak Tergoda, Ini Kisahnya

image-gnews
Perempuan dan anak-anak yang diselamatkan oleh tentara Nigeria dari Pemberontak Boko Haram di sebuah kamp pengungsi di Yola, Nigeria, 3 Mei, 2015. Tentara Nigeria menyelamatkan 234 perempuan dan anak-anak dari hutan Sambisa di bagian timur laut negeri itu. AP/Sunday Alamba
Perempuan dan anak-anak yang diselamatkan oleh tentara Nigeria dari Pemberontak Boko Haram di sebuah kamp pengungsi di Yola, Nigeria, 3 Mei, 2015. Tentara Nigeria menyelamatkan 234 perempuan dan anak-anak dari hutan Sambisa di bagian timur laut negeri itu. AP/Sunday Alamba
Iklan

TEMPO.COIkom - Ketika Grace Tchami mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas pada usia 9 tahun, ibunya yang berusaha untuk melindungi gadis kecil itu mulai melakukan penyiksaan. Setiap pagi, Tchami mengambil salah satu batu berat yang digunakan untuk menggiling makanan kemudian membakarnya hingga panas. Batu berat yang panas itu digunakan untuk menekan payudara Grace agar rata.

Di dapur kecil beratap bambu di belakang rumah, Grace ingat ibunya melakukan cara itu setiap hari selama tiga bulan. Kakak Grace akan memegang kakinya sehingga dia tidak bisa lari. Dalam keadaan sakit akibat siksaan, Grace harus berangkat ke sekolah dasar.

Kisah remaja 16 tahun itu terjadi di Kota Ikom, Nigeria selatan. Dia mengatakan telah mendapat bekas luka permanen dan masih mengalami trauma. Grace mengakui ibunya melakukan itu untuk membuat anak laki-laki tak menginginkannya. Dengan demikian, ia dapat terhindar dari hamil pada usia muda.

Grace tidak sendirian mengalami penyiksaan itu. Setrika payudara juga telah berlangsung selama bertahun-tahun di Kamerun. Namun tradisi yang sudah lama hilang itu kini kembali hidup di tengah masyarakat Kamerun untuk menjaga anak perempuan mereka dari tangan ekstremis brutal Boko Haram.

Dalam laporan hak asasi manusia Kamerun tahun 2014, yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, setrika payudara disamakan dengan praktek yang lebih umum dari mutilasi alat kelamin perempuan. "Prosedur ini untuk meratakan payudara seorang gadis muda dengan batu panas, panci besi, atau batu bata. Memiliki konsekuensi fisik dan psikologis berbahaya, yang meliputi nyeri, kista, dan abses," demikian menurut laporan HAM yang dikutip dari laman The Daily Beast, 1 Desember 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ternyata, tradisi setrika payudara tak hanya terjadi di Kamerun. PBB menyatakan tradisi setrika payudara telah diderita sekitar 3,8 juta wanita di seluruh dunia. Sedangkan pers lokal di Kamerun melaporkan bahwa hingga 50 persen anak perempuan menjalani prosedur yang sangat menyakitkan itu setiap hari.

Para pengamat mengatakan setrika payudara awalnya dilakukan dengan anggapan dapat meningkatkan air susu ibu. Namun pikiran itu kemudian berubah ketika kasus pemerkosaan dan kehamilan remaja merajalela. Para ibu mulai melakukan setrika payudara kepada anak perempuan mereka agar tidak menarik hasrat laki-laki untuk melakukan pelecehan seksual terhadap si anak. 

Ironinya, tradisi setrika payudara kebanyakan dialami remaja perempuan dari keluarga miskin. Sedangkan remaja-remaja putri dari keluarga kaya mengenakan sabuk lebar untuk menekan payudara mereka agar tidak bertumbuh. Namun dua cara itu sama-sama menyiksa para remaja putri dan meninggalkan trauma panjang.

THE DAILY BEAST | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

5 jam lalu

Adam Deni Gearaka saat ditemui di ruang sidang sebelum sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.


Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

20 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji memberikan keterangan saat konferensi pers kasus manipulasi data email, Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024. Dalam kasus tersebut polisi menangkap 5 tersangka 2 diantaranya warga Nigeria yang terlibat membuat email dan rekening palsu sejumlah perusahaan ternama dengan mengganti posisi huruf alfabet sehingga menyerupai aslinya dan merugikan korban sebesar 32 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.


Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

22 jam lalu

Adam Deni Gearaka saat ditemui di ruang sidang sebelum sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.


Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

38 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah


Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

50 hari lalu

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.


Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

53 hari lalu

Penjelasan Jokowi Soal Presiden Cawe-cawe Jelang Pemilu 2024
Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.


Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

54 hari lalu

Seorang anak laki-laki memegang tanda untuk memprotes, apa yang dikatakan seorang guru, anggota dewan setempat dan orang tua, penculikan ratusan siswa sekolah oleh orang-orang bersenjata setelah salat Jumat di Kaduna, Nigeria 8 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.


Penculik Minta Tebusan Rp 9,6 Miliar untuk Pembebasan 286 Murid di Nigeria yang Disandera

55 hari lalu

Suasana ruang kelas setelah diserang oleh gerombolan pria bersenjata di sekolah menengah Ilmu Pemerintah di distrik Kankara, Nigeria 12 Desember 2020. Ratusan siswa dilaporkan disandera setelah gerombolan pria bersenjata menyerang gedung sekolah. REUTERS/Abdullahi Inuwa
Penculik Minta Tebusan Rp 9,6 Miliar untuk Pembebasan 286 Murid di Nigeria yang Disandera

Penculik yang menyandera 286 pelajar dan staf sekolah dari sebuah sekolah di utara Nigeria menuntut uang tebusan Rp9,6 miliar.


Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dua ekor anak singa Afrika (Panthera leo), Baha dan Gia beristirahat bersama induk mereka di Bandung Zoological Garden, Jawa Barat, Senin, 3 Januari 2022. Anak singa berkelamin jantan dan betina tersebut lahir dari indukan bernama Tera dan Melin. TEMPO/Prima Mulia
Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.