TEMPO.CO, Mekah - Kepala Daerah Kerja Mekah Kantor Urusan Haji Indonesia Arsyad Hidayat memastikan ada tujuh jemaah haji asal Indonesia yang tewas akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.
Kepastian jumlah korban tewas diumumkan setelah proses verifikasi selesai.
"Selain dua yang sudah diumumkan sebelumnya, lima jemaah baru dipastikan wafat setelah proses verifikasi," kata Arsyad sebagaimana tertulis dalam situs Kementerian Agama, Ahad, 13 September 2015.
Menurut Arsyad, Tim Daker Mekah telah melakukan proses verifikasi sejak Sabtu pagi hingga Ahad dinihari waktu setempat. Verifikasi melibatkan tim kesehatan dan perlindungan jemaah.
Sebelumnya, empat WNI dikabarkan turut menjadi korban tewas, tapi belum dikonfirmasi kebenarannya karena tak ada certification of death (COD). "Hingga saat ini, COD atas empat jemaah belum diterbitkan, tapi kami telah melihat langsung jenazah mereka," ujar Arsyad.
Empat jemaah itu adalah Painem Dalio Abdullah dan Saparini Baharuddin Abdullah dari kloter Medan, Nurhayati Rasad Usman asal Padang, serta Ferry Mauludin Arifin kloter Jakarta-Bekasi. Satu jenazah lain dipastikan atas nama Adang Joppy Lili juga dari kloter Jakarta-Bekasi.
Lima korban tersebut menambah panjang daftar korban tewas asal Indonesia. Sebelumnya, Siti Rasti Darmini asal Jakarta dan Masnauli Sijuadil Hasibuan asal Medan sudah dipastikan meninggal dunia.
Ratusan jemaah haji dari sejumlah negara tewas akibat robohnya mobil crane, peralatan berat konstruksi berkapasitas 1.300 ton, di kawasan Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat sore waktu setempat. Musibah yang juga membuat ratusan jemaah terluka itu terjadi saat badai besar melanda Mekah.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA