TEMPO.CO, Taipei - Sedikitnya 472 orang terluka, 100 orang di antaranya mengalami cedera serius, setelah bubuk mudah terbakar meledak di udara di sebuah taman rekreasi air di Taiwan. Central News Agency melaporkan, saat kejadian, pertunjukan musik tengah digelar di lokasi itu.
Bola api raksasa segera menyambar panggung tanpa bisa dikendalikan setelah ledakan, diikuti jeritan ribuan penonton. Cuplikan di situs Apple Daily menunjukkan, ratusan korban tergeletak dengan luka bakar setelah kejadian ini. Penonton yang selamat segera memberikan pertolongan dengan peralatan seadanya, antara lain perahu karet yang biasa digunakan untuk berenang.
Menurut sumber resmi, sekitar 1.000 penonton hadir dalam acara ColorPlay Asia di Formosa Fun Coast Water Park, di luar ibu kota Taipei itu. Pejabat setempat mencatat, kejadian ini merupakan insiden kecelakaan terburuk dalam sejarah Taiwan.
Wali Kota Eric Chu menyatakan layanan ambulans di kotanya tak cukup untuk menangani pengangkutan para korban. Ia meminta bantuan ambulans dan tenaga medis dari kota tetangga Taipei, Taoyuan, dan Keelung. Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Luo Shao, segera memerintahkan semua rumah sakit militer di utara Taiwan siap untuk membantu merawat para korban.
Laporan media menyebut beberapa korban mengalami luka bakar lebih dari 40 persen. Dokter di sebuah rumah sakit di Taipei menyatakan, sebanyak 17 dari 41 korban yang dirawatnya mengalami luka bakar serius.
Seorang saksi mata menyatakan ia tak menduga lemparan bubuk berwarna ke udara akan menimbulkan bencana bagi penonton. "Semula saya menduga semprotan bubuk ini bagian dari atraksi," katanya.
Departemen Pemadam Kebakaran Taipei menyatakan, api diduga muncul karena interaksi antara bubuk dan hawa panas akibat sorotan lampu ribuan watt di atas panggung. "Hal ini menyebabkan api dengan cepat menyebar," kata juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Kota New Taipei.
Seorang pria yang bertanggung jawab untuk acara itu telah ditahan oleh polisi untuk penyelidikan, kata juru bicara itu. Kantor kejaksaan setempat saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut, media lokal melaporkan.
AP | INDAH P.