Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Nepal, 2 WNI Pendaki Everest Masih Dicari

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Seorang sherpa atau pemandu gunung membersihkan tumpukan sampah di gunung paling tinggi di dunia Everest. Banyak pendaki tertantang untuk menaklukan gunung ini, namun para pendaki juga meninggalkan banyak sampah. Nepal, 23 Mei 2010. Namgyal Sherpa/Getty Images
Seorang sherpa atau pemandu gunung membersihkan tumpukan sampah di gunung paling tinggi di dunia Everest. Banyak pendaki tertantang untuk menaklukan gunung ini, namun para pendaki juga meninggalkan banyak sampah. Nepal, 23 Mei 2010. Namgyal Sherpa/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri masih mencari tahu keberadaan dua pendaki puncak Mount Everest yang diduga terkena dampak gempa di Nepal pada Sabtu, 25 April 2015. Seluruhnya ada lima pendaki Indonesia. Namun baru tiga orang yang sudah bisa dihubungi.

"Tiga orang itu selamat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat dihubungi pada Ahad, 26 April 2015.

Gempa berkekuatan 7,8 Skala Ritcher melanda Nepal. Saat ini diperkirakan lebih dari dua ribu orang tewas. Selain itu, juga terdapat 61 pendaki yang terkena longsoran Everest, 17 di antaranya sudah dinyatakan meninggal dunia.

Kementerian Luar Negeri juga mengabarkan saat ini bandar udara di Nepal tidak bisa digunakan. Sampai sekarang Kementerian masih mengidentifikasi informasi dan mengidentifikasi keadaan warga Indonesia pasca-gempa.

Seperti diberitakan The Guardian sebelumnya, gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter di Nepal turut mengguncang Pegunungan Everest. Akibatnya, longsoran salju Everest menewaskan para pendaki yang tengah berada di gunung itu.

Pendaki gunung asal Rumania, Alex Gavan, sempat mencuit di akun Twitter-nya tentang kondisi di lereng Pegunungan Everest saat gempa terjadi. Alex termasuk salah satu yang selamat setelah berhasil keluar dari tenda yang terkena longsoran salju saat gempa terjadi.

"Ini bencana sangat besar. Tolong bantu kirimkan tim evakuasi ke area base camp. Banyak orang meninggal, lebih banyak lagi yang terluka parah. Jika terlambat ditolong, korban jiwa akan lebih banyak jatuh," kata Gavan, seperti dilansir oleh The Guardian, Minggu, 26 April 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, para pendaki yang terjebak di camp masing-masing berlomba mengirimkan sinyal bantuan agar helikopter dapat segera mengevakuasi korban yang terluka parah. Namun Staf Kementerian Pariwisata Nepal Gyanendra Shrestha mengatakan longsoran salju mengakibatkan jarak pandang sangat buruk untuk penerbangan sehingga kemungkinannya kecil untuk segera mengirimkan tim evakuasi.

Sedikitnya, ada 300 pendaki dunia yang ada di Gunung Everest saat gempa mengguncang Nepal. Pendaki yang ada di area puncak Everest adalah yang paling penting untuk dievakuasi. Pasalnya, Khumbu Icefall, jalan yang sudah dipasangi tali dan tangga dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai area yang lebih tinggi, sudah rusak parah akibat gempa. Ratusan suku lokal Nepal, Sherpa, juga terjebak di tengah longsoran salju Everest.

Pendaki asal Inggris, Gareth Douglas, juga sempat mem-posting di Facebook bahwa timnya dalam keadaan baik-baik saja. "Base camp kami yang ada di bagian utara Everest baik-baik saja. Sementara itu, ABC (advanced base camp) juga oke, tapi ada longsoran yang menyebabkan satu pendaki patah kaki," ujar Douglas.

Choti Sherpa, Staf Asosiasi Pendaki Gunung Everest, mengatakan dirinya tak dapat menghubungi satu pun keluarga atau rekan kerjanya yang sedang ada di Everest saat ini. "Kami semua sangat khawatir karena tak ada satu pendaki pun yang menjawab telepon," kata dia.

Bulan April merupakan saat yang paling banyak diminati oleh para pendaki dunia untuk mendaki gunung Everest. Peristiwa longsor di base camp puncak Gunung Everest sebelumnya terjadi pada April 2014, yang menewaskan 16 orang.

ROBBY IRFANY | YOLANDA RYAN ARMINDYA | THE GUARDIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

21 jam lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.


Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

23 jam lalu

Petugas kepolisian melakukan pemantauan dan imbauan di kawasan wisata Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pascaguncangan gempa M6,2 pada Sabtu malam 27 April 2024. ANTARA/HO-Satpolairud Polres Garut
Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.


Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.


Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.


Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/HO-BMKG.
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

4 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

6 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

7 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

20 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?