TEMPO.CO, Amman - Yordania melancarkan serangan udara baru ke basis kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah, Kamis, 5 Februari 2015. Gempuran jet tempur itu dilancarkan sehari setelah Raja Abdullah II berjanji balas dendam atas kematian pilot tempurnya, Letnan Moaz al-Kassasbeh.
Angkatan Bersenjata Yordania tidak menjelaskan secara terbuka mengenai target operasi udara yang digencarkan pada Kamis, 5 Februari 2015. Namun sumber Al Jazeera menuturkan Raja Abdullah II telah berbicara kepada ayah Moaz, Safi al-Kassasbeh, bahwa pesawat tempur Yordania telah kembali setelah terbang dari Raqqa, basis pertahanan ISIS di Suriah.
"Jet tempur Angkatan Bersenjata Kerajaan Yordania baru saja tiba dari Raqqa setelah membombardir dan meluluhlantakkannya," kata Safi. "Insya Allah, kita akan mengakhiri keberadaan mereka di Suriah. Kami memohon kepada Allah untuk membantu memusnahkan mereka."
Al Jazeera juga mendapatkan informasi dari sumber kepolisian perbatasan Irak di Provinsi Anbar, Irak barat. Sumber tersebut menyatakan pasukan Yordania telah bergerak mendekati perbatasan Irak, tak jauh dari kawasan Rowaished. Si sumber mengatakan gerakan pasukan berjumlah besar itu tidak seperti biasanya pada masa lalu. "Sepertinya pasukan tersebut mendirikan perkemahan di sana," ujar sumber itu.
Yordania telah ambil bagian dalam koalisi militer pimpinan Amerika Serikat untuk membombardir basis pertahanan ISIS di Suriah dan Irak. Namun, hingga sekarang, jet tempur Yordania hanya melakukan serangan udara di Suriah.
Eksekusi dengan cara membakar hidup-hidup Moaz, pilot yang ditangkap milisi ISIS ketika jet tempurnya, F-16, ditembak jatuh di Raqqa, Suriah, pada Desember 2014, membuat marah rakyat Yordania. Aksi kejam itu juga membuat militer Yordania beraksi membalas kematiannya. "Yordania bertekad membalas kematian itu," kata koresponden Al Jazeera, Nisreeen el-Shamayleh, yang melaporkan dari Al-Karak.
Raja Abdullah II mempercepat kunjungannya di AS dan segera terbang ke Amman, Rabu, 4 Februari 2015, setelah video eksekusi Moaz beredar luas. Pada Rabu, 4 Februari 2015, Yordania mengeksekusi dua warga Irak anggota jaringan Al-Qaeda, Sajida al-Rishawi dan Zaad al-Karbouli. Sajida al-Rishawi dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Yordania lantaran terbukti terlibat dalam aksi bom bunuh diri yang menewaskan 60 orang.
AL JAZEERA | CHOIRUL
VIDEO TERKAIT