TEMPO.CO, Monrovia - Uji coba skala besar pertama dari vaksin eksperimental ebola akan dimulai di Liberia. Obat yang bertujuan mencegah ebola itu dikirimkan dengan keamanan super ketat ke sebuah lokasi rahasia di negara Afrika Barat.
Vaksin ebola yang akan diuji coba tersebut adalah hasil kerja sama perusahaan farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline (GSK), dengan Institusi Kesehatan Nasional atau National Institutes of Health di Amerika Serikat. Para ilmuwan akan mengujicobakan vaksin kepada sekitar 30 ribu relawan, termasuk petugas kesehatan.
Uji coba vaksin akan dimulai hari ini dengan menyuntikkan sejumlah kecil virus ebola, untuk mengelabui tubuh agar bereaksi memproduksi sistem kekebalan tubuh. Namun belum ada kepastian apakah cara tersebut benar-benar bisa mencegah virus ebola masuk ke tubuh.
Para perawat di negara-negara terjangkit ebola sedang dilatih untuk memantau relawan selama beberapa bulan setelah mereka mendapat suntikan uji coba. (Baca juga: Militan ISIS Diduga Tertular Ebola)
Uji coba akan dilakukan dengan cara membagi para relawan, orang di Liberia yang bersedia berpartisipasi, ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama diberi vaksin produksi GSK, kelompok kedua diberi vaksin dari perusahaan lain, dan kelompok ketiga akan diberi placebo.
“Ini adalah standar terbaik untuk melihat apakah vaksin bekerja sesuai harapan,” kata Anthony Fauci, direktur dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, seperti dilansir BBC, Senin, 2 Februari 2015. (Baca juga: Pura-pura Ebola, Pemuda Taiwan Didenda Rp 60 Juta)
Percobaan awal akan melibatkan 600 orang. Jika berjalan lancar, percobaan selanjutnya akan melibatkan 27 ribu orang.
Wabah ebola telah menewaskan 8.500 orang. Sebagian besar korban tewas berasal dari negara-negara di Afrika Barat yakni Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Di Liberia, ada sekitar 21 ribu kasus dilaporkan. Dari jumlah kasus itu, lebih dari 3.600 orang meninggal dunia akibat ebola.
BBC | DEUTSCHE WELLE | ROSALINA
Berita Terkait:
Lima Juta Anak Berhenti Sekolah Gara-gara Ebola
Wabah Ebola, Sierra Leone Larang Perayaan Natal
Pura-pura Ebola, Pemuda Taiwan Didenda Rp 60 Juta