TEMPO.CO, Canberra - Pencarian bawah laut Malaysia Airlines MH370 yang sudah enam bulan hilang secara misterius kembali dimulai hari ini, Senin, 6 Oktober 2014. Komisaris Utama Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) yang memimpin misi tersebut, Martin Dolan, menyatakan optimistis dengan pencarian ini.
“Semua orang optimistis. Dalam satu tahun ke depan, kami akan menemukan pesawat yang hilang,” ujarnya dalam wawancara dengan jaringan berita lokal ABC, yang kemudian dikutip Xinhua, hari ini.
ATSB menyatakan tahap baru ini akan kembali dilakukan di sebelah selatan Lautan Hindia, tempat yang diyakini menjadi lokasi terakhir pesawat berpenumpang 239 orang ini. Kapal pertama, GO Phoenix, telah sampai di wilayah pencarian dan akan menghabiskan waktu sekitar satu tahun untuk memburu reruntuhan MH370 di wilayah sekitar 60 ribu kilometer persegi. (Baca: Pencarian Pesawat MH370 Gunakan Peta Tiga Dimensi)
Menurut rencana, GO Phoenix akan menggunakan perangkat sonar bawah air yang disebut towfish. Alat ini akan beroperasi hingga kedalaman 100 meter di bawah permukaan laut. Bila berhasil mendeteksi reruntuhan yang mencurigakan, kapal akan meletakkan perangkat kamera yang sangat sensitif untuk mengkonfirmasi apakah itu bagian dari MH370 atau bukan.
GO Phoenix akan tinggal di daerah misi selama 12 hari sebelum menuju ke pantai Australia untuk pengisian bahan bakar dan menambah pasokan. Sementara itu, dua kapal lain yang disediakan oleh kontraktor Belanda, Fugro Discovery, akan bergabung dengan GO Phoenix akhir bulan ini.
Pesawat MH370 hilang kontak pada 8 Maret 2014. Pesawat Boeing 777-200ER itu mengangkut 239 penumpang.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Terpopuler
Jadi Mualaf, Wanita Bertato Dilamar Pendukung ISIS
Masuki Pekan Kedua, Demonstrasi Hong Kong Ricuh
WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia