TEMPO.CO, Luhansk – Konvoi pengungsi di kawasan Luhansk di timur Ukraina dihantam roket dan meriam saat melintasi Desa Novosvitlivka pada Senin kemarin. Ukraina menyalahkan pemberontak pro-Rusia berada di balik serangan ini, tapi pihak pemberontak menyangkalnya. (Baca: Jet Tempur Ukraina Ditembak Jatuh di Donetsk)
“Sejumlah orang terbunuh, termasuk perempuan dan anak-anak,” kata juru bicara militer, Andriy Lysenko, seperti dikutip dari BBC, Senin, 18 Agustus 2014. Seorang juru bicara militer lain menambahkan, orang-orang itu terbakar hidup-hidup dalam kendaraan yang mereka tumpangi.
Namun, Andrei Purgin, seorang jubir pemberontak yang menyebut diri Republik Rakyat Donetsk, menyangkal tudingan itu. (Baca: Bentrok Tentara Vs Separatis, Napi Ukraina Kabur.) "Orang-orang Ukraina sendiri yang mengebom jalanan terus-menerus dengan pesawat dan roket Grad. Kelihatannya, mereka kini sudah membunuh warga sipil sebagaimana mereka sudah lakukan selama berbulan-bulan," kata Purgin.
Kota Luhansk, yang warga sipilnya menderita kekurangan makanan, air, dan listrik yang parah, digempur meriam tanpa henti. Ratusan warga biasa mengungsi setiap harinya, seiring gerak maju pasukan Ukraina ke dalam Kota Luhansk. (Baca: Barat Kecam Konvoi Bantuan Kemanusiaan Rusia)
Lebih dari 2.000 orang, termasuk warga sipil, tewas sejak pertengahan April tatkala pemerintah Ukraina mengirim serdadu untuk menumpas pemberontakan di timur negeri itu.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?
Wilayah Kekuasaan ISIS Sudah Seluas Inggris
Bagaimana ISIS Hancurkan Toleransi Beragama di Irak?