TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Badan penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), telah mengeluarkan peringatan terkait dengan kondisi struktur Boeing 777 Malaysia Airlines. Imbauan ini keluar setelah ada laporan tentang retakan pada kulit badan pesawat tersebut.
Imbauan itu dikeluarkan pada November 2013, empat bulan sebelum pesawat bernomor penerbangan MH-370 itu hilang. FAA sendiri merupakan instansi yang bertanggung jawab mengawasi pesawat buatan Amerika, seperti Boeing.
"Kami menerima laporan retak dan korosi pada kulit badan pesawat di bawah antena adaptor SATCOM," tulis laporan FAA.
Dalam data perencanaan, pemeriksaan, dan pemeliharaan, satu operator melihat celah sepanjang 40 sentimeter pada kulit luar badan pesawat. Pesawat itu sendiri telah berusia 14 tahun dan terbang sebanyak 14 ribu kali.
Dari temuan itu, operator memeriksa 42 pesawat lain, yang berusia 6-16 tahun. Dari pengecekan itu, operator menemukan beberapa korosi lokal. Namun tidak ada yang mengalami keretakan. Retak dan korosi pada kulit badan pesawat, jika tidak diperbaiki, bisa menyebabkan dekompresi. "Keutuhan struktural pesawat pun bisa hilang." (baca: Cina Sebar 10 Satelit Cari Malaysia Airlines).
Setelah temuan itu, FAA memerintahkan pemeriksaan tambahan ke seluruh Boeing 777 yang ada di seluruh dunia. Dan menurut juru bicara Malaysia Airlines, MH-370 telah menjalani pemeriksaan pada 23 Februari 2014.
Selama ini, Boeing 777 dan Malaysia Airlines memiliki catatan keamanan yang baik. Namun berkurangnya kemungkinan terorisme atau pembajakan, fokus penyelidikan beralih ke masalah pesawat atau kelalain pilot.
Pada 2005, Boeing 777 milik Malaysia Airlines pun pernah mengalami masalah dengan sistem autopilot. Penerbangan dengan rute Perth-Kuala Lumpur itu hampir melambung setinggi 3.000 kaki.
Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak diperkirakan hilang di sekitar wilayah udara Vietnam pada Sabtu, 8 Maret 2014, pukul 02.40 waktu setempat.
Pesawat kehilangan kontak setelah dua jam mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina. Hingga kini, jejak pesawat belum diketahui. Bahkan pencarian yang melibatkan sepuluh negara, termasuk Indonesia, belum memberikan titik cerah. (Telepon Penumpang Malaysia Airlines Aktif).
TELEGRAPH | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Ini Dia Penumpang Gelap Malaysia Airlines
Telepon Penumpang Malaysia Airlines Aktif
Tujuh Fakta Terkait Hilangnya Malaysia Airlines
Pilot Malaysia Airlines Bawa Penumpang ke Kokpit
Hari Keempat, Bangkai Malaysia Airlines Belum Ditemukan