TEMPO.CO, Jakarta - Analis penegakan hukum dari CNN yang juga mantan asisten direktur FBI, Tom Fuentes, mengatakan lolosnya dua penumpang Malaysian Airlines Boeing 777-200ER yang menggunakan paspor curian atau paspol palsu dari pemeriksaan keamanan bandara disebabkan oleh maraknya pencurian dokumen perjalanan. “Hingga saat ini ada 39 juta laporan pencurian dokumen perjalanan di database Interpol,” kata Tom, seperti ditulis CNN.
Tom mengatakan ada 1 miliar penumpang menggunakan penerbangan internasional setiap tahun. Namun banyaknya penumpang yang memakai paspor itu tidak diimbangi dengan pemeriksaan database Interpol. “Jadi, itu meninggalkan celah,” kata Tom. (Baca: Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines)
Menurut sumber-sumber di Interpol yang mengurusi penyimpanan database dokumen perjalanan yang hilang dan dicuri, kata Tom, pencurian paspor milik seorang warga negara Italia telah dilaporkan ke Interpol dan tercatat dalam database lembaga kepolisian internasional itu. Namun, kata dia, aparat keamanan bandara di Malaysia ternyata tidak mengecek database Interpol.
Tom mengatakan setiap orang akan bertanya-tanya siapa dan apa motif penumpang yang menggunakan paspor curian tersebut. “Apakah mereka menggunakannya untuk memeriksa kecocokan bagasi dengan tiket, dan mungkin bagasi berisi bahan peledak? Jadi, itu adalah keprihatinan besar ketika orang menggunakan dokumen palsu untuk naik pesawat internasional,” kata Tom.
Sebelumnya, pejabat dari Eropa mengatakan dua penumpang Malaysia Airlines, yang hilang di Laut Cina Selatan, diduga menggunakan paspor palsu. Dua paspor tersebut tercatat atas nama Christian Kozel, warga negara Austria, dan Luigi Maraldi, warga negara Italia. Namun keberadaan kedua orang tersebut dalam pesawat telah dibantah negara masing-masing. Keduanya tidak naik pesawat tersebut. Paspor milik keduanya hilang karena dicuri saat mereka berada di Thailand tahun lalu.
CNN | RIZKI PUSPITA SARI
Berita Terpopuler
Hafitd Ternyata Sewa Hacker Retas Akun Twitter Ade Sara
Penuturan Nadia, Saksi Kunci Pembunuhan Ade Sara
Wawancara Blakblakan Danang Penembak Kucing