Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imomali Rakhmon Terpilih Lagi Jadi Presiden Tajikistan

image-gnews
Taman Nasional Pamir di Tajikistan memiliki luas 2,6 juta hektar, sekitar 18 persen dari total luas negara itu. Gempa bumi dan cuaca ekstrim sering melanda wilayah ini sehingga tidak banyak ditinggali manusia. Taman ini menjadi rumah bagi macan tutul salju, ibex (sejenis kambing hutan di Siberia), domba Marco Polo dan markhor (sejenis kambing hutan). Un.org
Taman Nasional Pamir di Tajikistan memiliki luas 2,6 juta hektar, sekitar 18 persen dari total luas negara itu. Gempa bumi dan cuaca ekstrim sering melanda wilayah ini sehingga tidak banyak ditinggali manusia. Taman ini menjadi rumah bagi macan tutul salju, ibex (sejenis kambing hutan di Siberia), domba Marco Polo dan markhor (sejenis kambing hutan). Un.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Imomali Rakhmon terpilih kembali menjadi Presiden Tajikistan untuk jabatan tujuh tahun berikutnya setelah menang dalam pemilihan umum, Rabu, 6 November 2013. Pria 61 tahun itu meraih 83,1 persen suara sebagaimana diumumkan Komisi Pemilihan Umum (CEC)

"Tingkat keiikutsertaan pemilih mencapai 86,6 persen," kata CEC, Kamis, 7 November 2013.

Rakhmon memimpin negara termiskin pecahan Uni Soviet itu sejak 1992. Dalam pemilihan ini dia melaju tak terdandingi dari lima lawan-lawannya. Perlawanan mereka terhadap Rakhmon seolah-olah tak berarti.

Semasa menjabat presiden, Rakhmon berusaha memperpanjang jabatannya dengan melakukan perubahan konstitusi melalui referendum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil perubahan konstitusi itu dia terpilih sebagai presiden pada pemilihan umum 2006 dengan perolehan 79 persen suara. Namun demikian, menurut undang-undang Tajikistan, jabatan sekarang ini merupakan terakhir kali.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami
Diisukan Menikah Lagi, Ratu Atut: Astagfirullah
Dipecat, Hakim Vica Tetap Dapat Gaji Pensiun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Gelar Referendum Hapus Masa Jabatan Presiden  

23 Mei 2016

Taman Nasional Pamir di Tajikistan memiliki luas 2,6 juta hektar, sekitar 18 persen dari total luas negara itu. Gempa bumi dan cuaca ekstrim sering melanda wilayah ini sehingga tidak banyak ditinggali manusia. Taman ini menjadi rumah bagi macan tutul salju, ibex (sejenis kambing hutan di Siberia), domba Marco Polo dan markhor (sejenis kambing hutan). Un.org
Tajikistan Gelar Referendum Hapus Masa Jabatan Presiden  

Tajikistan menggelar referendum untuk melanggengkan kekuasaan Presiden Emomali Rakhmon, yang berkuasa sejak 1992.


Tajikistan Larang Warganya Berjenggot dan Berjilbab

22 Januari 2016

Ilustrasi jenggot. Independent.co.uk
Tajikistan Larang Warganya Berjenggot dan Berjilbab

Tajikistan, negara mayoritas muslim, melarang warganya memiliki jenggot dan mengenakan jilbab.


Tajikistan Larang Anak-anak Beribadah

5 Agustus 2011

sxc.hu
Tajikistan Larang Anak-anak Beribadah

Undang-undang mengenai pertanggungjawaban orang tua tersebut juga melarang anak-anak perempuan mengenakan permata, kecuali giwang.


Helikopter Militer Tajikistan Jatuh, 28 Tentara Tewas

7 Oktober 2010

Helikopter Militer Tajikistan Jatuh, 28 Tentara Tewas

Juru bicara Garda Nasional menduga kecelakaan terjadi akibat kegagalan teknis. Namun, ia enggan merinci kecelakaan tersebut. Sumber Reuters lainnya menepis anggapan helikopter tersebut jatuh akibat diserang.


Tajikistan Tuduh Militan Islam Lakukan Serangan, 23 Serdadu Tewas  

20 September 2010

Tajikistan Tuduh Militan Islam Lakukan Serangan, 23 Serdadu Tewas  

Tentara bayaran dari Pakistan dan Afganistan.