Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusuh di Mesir Lebih dari 260 Orang Tewas

image-gnews
Sejumlah umat Muslim dan juga pendukung Presiden Mohammed Morsi yang meninggal dunia usai bentrok dengan keamanan Mesir saat mengeksekusi kamp pendemo di Kairo, Mesir, (14/8). Kurang lebih ada 30 orang pendemo meninggal dunia. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Sejumlah umat Muslim dan juga pendukung Presiden Mohammed Morsi yang meninggal dunia usai bentrok dengan keamanan Mesir saat mengeksekusi kamp pendemo di Kairo, Mesir, (14/8). Kurang lebih ada 30 orang pendemo meninggal dunia. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Iklan

TEMPO.CO, Kairo - Polisi dan pasukan keamanan Mesir militer memenuhi janjinya membubarkan paksa aksi duduk pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, kemarin. Mereka menyerbu lokasi-lokasi yang menjadi pusat aksi pro-Mursi di Ibu Kota Kairo. Ratusan orang dikabarkan tewas.

Juru bicara kelompok pendukung utama Mursi, Al-Ikhwan al-Muslimun, Gehad el Hadad, mengatakan operasi pembersihan ini dilakukan polisi di dua lokasi, yaitu lapangan Rabaa al-Adawiya di Nasr City, Kairo Timur, yang sudah menjadi pusat aksi selama enam pekan terakhir, serta bundaran Al-Nahran di Giza, juga di Kairo.

El Hadad menyebutkan angka 260-300 orang tewas dan 5.000 orang terluka. "Inilah aksi pembantaian terbesar sejak penurunan Mursi," kata El Hadad dalam akun Twitternya. Belum ada angka resmi yang dilansir pemerintah Mesir. Kantor berita MENA hanya menulis angka 40 orang plus lima polisi tewas.

Jumlah ini menjadi korban terbanyak sejak Mursi digulingkan pada 3 Juli lalu. Sebelumnya, militer Mesir dua kali membubarkan aksi pendukung Mursi di depan markas Garda Republik, yang menewaskan 53 orang pada 8 Juli, dan di lapangan Rabaa yang menewaskan 38 orang pada 27 Juli. Bahkan, tentara Mesir sengaja menembaki Demonstran dari helikopter

Dalam operasi yang dilancarkan Rabu subuh waktu setempat, pasukan keamanan Mesir menggunakan sejumlah buldoser untuk menyingkirkan barikade dan merobohkan tenda-tenda pendemo. Pendukung Mursi membalas dengan lemparan batu dan bom molotov. "Lapangan Al-Nahda kini sepenuhnya terkendali dan aparat polisi telah berhasil membongkar sebagian besar tenda-tenda di lapangan tersebut," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir kemarin.

Saksi mata mengatakan, polisi melepaskan gas air mata ke arah para demonstran sehingga menimbulkan kekacauan. Bentrokan pun tak terhindarkan. Suara-suara tembakan juga ramai terdengar. "Suasana sungguh kacau-balau, mereka menghancurkan tenda kami. Banyak yang tak bisa bernapas karena gas air mata," kata saksi mata, Murad Ahmed.

Insiden ini langsung menimbulkan reaksi beberapa negara. Jerman, Inggris, Prancis, Iran, Qatar, bahkan Uni Eropa dan PBB, mengecam kekerasan ini. Adapun Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengimbau Dewan Keamanan PBB dan Liga Arab agar berperan. "Pembantaian ini harus dihentikan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedutaan Besar Indonesia di Mesir, dalam akun Facebook konsuler KBRI kemarin, meminta warga Indonesia menjauhi titik-titik konsentrasi massa. KBRI menyebutkan wilayah Nasr City, seperti Rabaa al-Adawiya dan monumen Unknown Soldiers, wilayah Ramsis dekat gedung TV dan Radio/Maspero, Abbasiya dan Jembatan 6 Oktober, serta Provinsi Giza, khususnya bundaran Al-Nahdah. Sedangkan unjuk rasa juga terjadi di provinsi lainnya, seperti Alexandria, Daqahliya, yakni di Mansoura, Tafahna, Sharqiya wilayah Zagazig, Assiut, dan Luxor.

REUTERS | AL-AHRAM | AL-JAZEERA | NATALIA SANTI | RAJU FEBRIAN

Berita Terpopuler Lainnya:
Open House KBRI Kairo Dihadiri 1.500 WNI

Istri Mursi Ikut Demo Dukung Suami

CIA Memata-matai Profesor MIT Noam Chomsky
Amuba Langka Hancurkan Jaringan Otak Bocah Ini



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.