TEMPO.CO, London – Iklan palsu berisi tawaran pekerjaan untuk menjadi Paus telah dihapus dari situs jejaring sosial LinkedIn. Walaupun sudah ada 30 pelamar yang tertarik untuk menjadi pemimpin Gereja Katolik tersebut.
Iklan sebelumnya menawarkan “sebuah kesempatan besar” bagi kalangan eksekutif yang mencari tantangan baru. Syarat-syaratnya, antara lain, memiliki kemampuan tinggi untuk memecahkan masalah dan mau bekerja pada hari Minggu.
Sebagai imbalan, tersedia gaji yang kompetitif, kesempatan untuk bepergian, mobil dinas, dan kartu masuk tahunan ke Kapel Sistine. Disebutkan pula bahwa pekerjaan itu untuk seumur hidup.
“Di sini, di Vatikan, semua orang punya kesempatan yang sama,” tulis iklan itu. “Semua suku dan latar belakang akan dipertimbangkan, kecuali Anda, tentu saja, perempuan.”
Tawaran iklan bohong-bohongan itu bersamaan dengan konklaf, berkumpulnya 115 Kardinal dari seluruh dunia untuk memilih pengganti Paus Benediktus XVI, paus pertama dalam 600 tahun terakhir yang mengundurkan diri bulan lalu.
Penulis iklan, William Grave, menganggap pariwara itu bukan kritik terhadap Takhta Suci, melainkan ‘ide menyenangkan’ yang dia pikir bisa menarik orang-orang. “Jika para Kardinal tidak bisa memutuskan untuk memilih Paus baru, kenapa tidak beralih ke LinkedIn?” Simak berita unik dunia lainnya di sini.
METRO UK | NATALIA SANTI
Baca juga:
Peluk Ibunda Chavez, Ahmadinejad Dikritik Ulama
Rakyat Malvinas Memilih Tetap Bersama Inggris
Arab Saudi Kaji Hukuman Tembak Mati
Polisi Australia Membekuk Geng Bermotor