Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peluang Rosmainar Meraih Medali Tetap Terbuka

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Athena:Lifter Indonesia Rosmainar hari ini akan membuktikan hasil latihan kerasnya di Pelatnas. Atlet yang tampil di kelas 48 kilogram ini cukup diperhitungkan karena dalam daftar angkatan total Olimpiade ia menempati urutan keempat.Dalam kejuaraan dunia 2003 di Vancouver, Kanada, Rosmainar berhasil menyabet medali perunggu untuk angkatan clean and jerk. Karenanya lifter kelahiran 23 Juni 1976 ini diharap mampu mempertahankan tradisi medali di Athena hari ini."Latihan berjalan dengan baik, tak ada keluhan. Cuaca panas di sini juga tidak terlalu berpengaruh kami harap dia bisa mempertahankan kondisinya untuk pertandingan besok," ucap manajer angkat besi Imron Rosadi kemarin.Agar kondisi tetap terjaga, seperti halnya atlet lain, Rosmainar tidak mengikuti defile kontingen Indonesia pada acara pembukaan kemarin. Lifter asal Jambi ini diharap bisa tetap konsentrasi sebelum bertanding.Persaingan di kelas 48 kilogram ini terbilang cukup ketat. Lifter Bulgaria Izabela Dragneva kembali meramaikan panggung. Ia menjadi salah satu kandidat kuat untuk meraih medali emas dalam pertandingan yang berlangsung di Nikaia Weightlifting Hall mulai pukul 20:00 waktu Athena.Di Olimpiade Sydney 2000 lalu Dragneva berhasil meraih medali emas, namun beberapa hari kemudian gelarnya itu dicopot karena tertangkap doping. Kini ia 29 tahun dan setelah menjalani masa skorsing selama 2 tahun, lifter bulgaria ini tetap tampil menawan dengan meraih gelar juara Eropa 2004 di Kiev, Ukraina.Selain Dragneva, lawan berat yang harus dihadapi Rosmainar adalah atlet AS, Tara Cunningham, yang akhirnya meraih medali emas di Sydney setelah gelar Dragneva dibatalkan. Saingan juga akan datang dari lifter Cina, LI Zhuo, peraih medali emas di Asian Games 2002."Memang saingan akan berat bagi Rosmainar, tapi kalau melihat hasil yang diraihnya di kejuaraan dunia lalu kita optimistis dia bisa menyumbang satu medali," ucap Imron.Angkat besi kelas 48 kilogran ini diikuti 15 peserta. Hanya dua lifter yang pernah merasakan persaingan di Olimpiade yakni Dragneva dan Cunningham. Sedangkan lainnya baru petama kali tampil.Di Olimpiade Sydney 2000 lalu, Indonesia berhasil menyabet medali perak dan perunggu di nomor ini. Medali perak direbut lifter Lisa Rumbewas, sedangkan perunggu direbut Sri Indriani.Firman Atmakusuma - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meksiko Mengajukan Diri sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2036

25 Maret 2023

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Meksiko Mengajukan Diri sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2036

Komisi Olahraga Nasional Meksiko menyatakan, secara ekonomi, negara itu tak layak menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.


41 Tahun Taufik Hidayat, Peduli Regenerasi Pemain Bulu Tangkis

10 Agustus 2022

Taufik Hidayat saat bertanding di Olimpiade london 2012 (31/7). AP/Andres Leighton
41 Tahun Taufik Hidayat, Peduli Regenerasi Pemain Bulu Tangkis

Taufik Hidayat hari ini berulang tahun ke-41. Ini penggalan perjalannya sebagai mantan atlet bulu tangkis nomor wahid di Indonesia.


Taufik Hidayat Bilang Pernah Coba Disuap Malaysia, Begini Kata Lee Chong Wei

26 Agustus 2021

Taufik Hidayat. Tempo/Fikri Arigi
Taufik Hidayat Bilang Pernah Coba Disuap Malaysia, Begini Kata Lee Chong Wei

Taufik Hidayat mengaku pernah ditawari sejumlah uang untuk oleh ofisial Malaysia untuk mengalah dari Lee Chong Wei dalam Asian Games Doha tahun 2006.


Banyak Tikus di Kemenpora, Taufik Hidayat: Olahraga Susah Maju

12 Mei 2020

Taufik Hidayat. Tempo/Fikri Arigi
Banyak Tikus di Kemenpora, Taufik Hidayat: Olahraga Susah Maju

Taufik Hidayat berpendapat, olahraga Indonesia bisa maju salah satunya jika separo dari pegawai di Kementerian Pemuda dan Olahraga diganti semua.


Menjaga Tradisi Emas

1 Agustus 2008

Menjaga Tradisi Emas

Emas kali ini justru diharapkan datang dari nomor yang belum pernah meraih medali emas


Olimpiade Athena Bukti Kebangkitan Asia

30 Agustus 2004

Olimpiade Athena Bukti Kebangkitan Asia

Sampai tadi malam, AS masih memimpin perolehan medali dengan 35 emas, 38 perak, dan 29 perunggu. Tetapi, Cina yang menduduki peringkat kedua hanya tertinggal empat keping emas. Inilah prestasi terbaik Cina sepanjang sejarah.


Juana Wangsa Putri Menangis Setelah Tersingkir

27 Agustus 2004

Juana Wangsa Putri Menangis Setelah Tersingkir

Juana kalah tipis 2-3 dari taekwondoin Kolombia, Gladys Alicia Mora Romero.


Gagal di Tangan Paraguay, Irak Berharap Perunggu

26 Agustus 2004

Gagal di Tangan Paraguay, Irak Berharap Perunggu

Kini anak-anak asuh Adnan Hamd itu berharap pulang membawa medali perunggu di babak playoff menghadapi Italia.


Sutiyoso Beri Bonus Rumah Rp 2 Miliar untuk Taufik

25 Agustus 2004

Sutiyoso Beri Bonus Rumah Rp 2 Miliar untuk Taufik

Peraih medali emas Taufik Hidayat yang sudah pasti meraih bonus uang tunai Rp 1 miliar dari KONI Pusat, juga mendapat tambahan bonus berupa rumah senilai Rp 2 miliar dari Ketua Umum PB PBSI Sutiyoso.


Tak Ada Pejabat Sambut Pahlawan Olimpiade

24 Agustus 2004

Tak Ada Pejabat Sambut Pahlawan Olimpiade

Yang akan ada hanya upacara penyambutan sederhana dipimpin Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar dan dihadiri jajaran pengurus KONI serta pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI).