TEMPO.CO, Otsuki - Setidaknya lima orang dinyatakan tewas dan tujuh orang lainnya hilang setelah terowongan Sasago, di Prefektur Yamanashi, Jepang, ambruk dan menimpa sejumlah kendaraan yang tengah melintas. “Sejumlah mayat hangus berada di dalam kendaraan,” kata juru bicara polisi prefektur Yamanashi.
Mayat-mayat tersebut diduga merupakan jasad petugas polisi, profesor dari universitas setempat, dan para petugas jalan tol yang tengah melakukan survei di lokasi kejadian. Namun tim penyelamat kesulitan mengambil jenazah maupun menolong warga yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Terowongan Sasago, dengan panjang 4 kilometer, berada di Jalan Raya Chou di Otsuki, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Tokyo. Terowongan tersebut ambruk pada Ahad, 2 Desember 2012, sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
Tayangan televisi menyebutkan, bagian terowongan sepanjang 30 meter—versi lain menyebut 50-60 meter—ambrol. Kondisi terowongan dengan panjang total 4,7 kilometer itu masih berbahaya.
“Kami masih belum bisa memastikan kapan bisa mengeluarkan korban,” ujar juru bicara pemadam kebakaran. Api baru dapat dipadamkan tiga jam setelah musibah terjadi. Hingga berita ini diturunkan, pengelola jalan tol Central Nippon Expressway, tempat terjadinya insiden, masih mencari penyebab kecelakaan.
Baca Juga:
Seorang saksi mata yang berhasil melarikan diri menyatakan bahwa dirinya harus berjalan selama satu jam dalam kegelapan untuk keluar dari terowongan. “Saat saya sedang mengendarai mobil, tiba-tiba beton dari atas terowongan menimpa mobil di depan saya. Mobil itu terbakar dan saya langsung berlari karena ketakutan,” tutur Tomohiro Suzuki kepada Jiji Press. Pria 37 tahun itu berhasil selamat bersama istri dan dua anaknya.
CHANNEL NEWS ASIA | JIJI PRESS | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI