TEMPO.CO, London - Di usianya yang ke-91 tahun, Pangeran Philip masih penuh perhatian pada gadis muda. Setidaknya inilah yang terlihat saat ia mendampingi istrinya, Ratu Elizabeth II, ketika melakukan kunjungan ke Bromley, Kent.
Saat melewati barisan penyambut, matanya tertuju pada bagian dada Hannah Jackson, 25 tahun. Hannah mengenakan gaun warna merah dengan resleting sepanjang dada hingga paha di bagian depannya.
Tak hanya terkesima memandang, pada polisi di sampingnya ia bergumam, "Saya akan ditangkap polisi jika saya membuka resleting gaun itu!"
Sementara Hannah, seorang sarjana yang bertugas sebagai koordinator transportasi dalam acara yang dikunjungi Ratu, mencoba tetap tenang. Sementara sang polisi mesem-mesem. Beberapa orang yang turut mendengar gumanan Philip menyatakan, "Itu adalah salah satu kekhasan Pangeran Philip," kata dia sambil ikut tertawa.
Jackson yang sudah menikah dengan bijaksana menghindari pertanyaan tentang pernyataan sang pangeran. "Kita membicarakan acaranya saja, itu hari yang sibuk dan saya berada di garis resmi," kata dia. Ketika ditanyai tentang komentar Duke, ia menyatakan tidak yakin benar apa yang dikatakan.
Mertuanya, Angela Jackson, mengaku heran dengan orang-orang yang meributkan kejadian itu. Ketika berbicara di rumahnya di Orpington, dia mengangkat alisnya dengan bercanda dan berkata, "Yah, beberapa orang mungkin merasa lucu, tapi saya tidak mau berkomentar."
Philip terkenal karena pernyataan kontroversialnya selama bertahun-tahun. Pada tahun 1986 ia mengatakan kepada siswa Inggris di Peking, "Jika Anda tinggal di sini lebih lama lagi Anda semua akan sipit matanya."
Tujuh tahun kemudian, ia mengatakan kepada warga Inggris yang tinggal di Hungaria, "Anda tidak mungkin lama di sini. Anda tidak punya perut dari pot," katanya menyindir kebiasaan warga Hungaria yang makan dan minum dalam jumlah banyak.
Di negerinya, ia menuai badai kritik saat tur pabrik di Edinburgh pada bulan Agustus 1999 ketika ia mengatakan bahwa sebuah kotak sekering "tampak seolah-olah itu telah dimasukkan ke dalam oleh orang India."
Pernyataan lain diungkapkan pada remaja dari Asosiasi Tuna Rungu Inggris di Cardiff yang berdiri dekat sebuah band musik cadas asal Karibia, "Jika Anda dekat bahwa musik itu, maka tak heran Anda jadi tuli."
Sumber senior kerajaan menyatakan, sang pangeran tak bermaksud tak sopan dengan komentar-komentarnya. "Dia hanya memiliki rasa humor yang nakal dan menggunakannya untuk menempatkan orang-orang yang mungkin gugup bertemu keluarga Ratu menjadi lebih nyaman," katanya.