TEMPO.CO , Loiret - Kedutaan Besar Indonesia di Paris akan memulangkan jenazah Daria Hermawan, 48 tahun, yang tewas dalam kecelakaan bus saat akan berziarah. Bus peziarah berpenumpang 12 orang ini mengalami kecelakaan setelah pecah ban dan oleng di jalan tol kilometer 40, Loiret, arah barat Paris pada Kamis 10 Mei 2012 pekan lalu.
Kecelakaan ini mengakibatkan satu orang tewas, empat orang kritis, dan tujuh orang luka ringan. Mereka dirawat di tiga rumah sakit dengan pengiriman menggunakan helikopter mengingat lokasi kecelakan agak sulit. "Pemulangan jenazah paling cepat dilakukan pada Selasa," kata Arifi Saiman, Kepala Bidang Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Paris, kepada Tempo, Senin 14 Mei 2012.
Arifin menuturkan pemulangan jenazah masih terhambat soal pengurusan surat dan dokumen. Kedutaan Besar Indonesia, Ritz Travel, dan lembaga asuransi sedang berkoordinasi melengkapi dokumen administratif yang diperlukan, termasuk pengaturan transportasi pemulangannya ke Indonesia. Sementara ini, jenazah masih berada di Rumah Sakit Montargis bersama Nanne Hermawan yang merupakan kakak kandungnya.
Hingga Minggu 13 Mei 2012 waktu Paris, korban yang mengalami gegar otak, Gunawan Godwijaya, telah melewati masa kritis. Namun, Arifin mengatakan, Gunawan masih harus menjalani perawatan yang intensif dan belum bisa dipastikan kapan akan dipulangkan. Lima korban peziarah yang mengalami luka ringan telah diperbolehkan meninggalkan di Rumah Sakit Orleans dan Montargis.
Mereka adalah Apang Sutisna, Rosalina Sutanti Gunawan, Agus Chandraseputra, Oei Henni Irawati, dan Nanne Hermawan. Korban yang telah menjalani perawatan tinggal sementara di Hotel Novotel Orleans sambil menjalani rawat jalan.
Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Rezlan Ishar Jenie, mengunjungi korban pada Jumat pekan lalu. Rezlan, kata Arifin, berjanji akan mengurus semua proses perawatan, pemulihan hingga pemulangan warga negara Indonesia yang mengalami kecelakaan dengan baik. Pemerintah Indonesia mengapresiasi otoritas setempat yang telah sigap mengevakuasi hingga merawat WNI dengan baik. "Biro perjalanan dan lembaga asuransi yang menangani rombongan peziarah ini telah bersikap kooperatif dan profesional," katanya.
EKO ARI WIBOWO