TEMPO.CO , Yangoon - Pemimpin gerakan pro-demokrasi Aung San Suu Kyi menyatakan siap melakukan rekonsiliasi dengan partai lainnya atau penguasa Myanmar yang pernah membungkam gerakan politiknya.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilu yang digelar pada Ahad,1 April 2012, oleh panitia pemiliahan umum, Suu Kyi langsung berpidato di depan ribuan pendukungnya di depan markas Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Selain meminta para pendukungnya tidak larut dalam kemenangan, Suu Kyi juga menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan 17 partai yang ikut dalam pencoblosan. "Kemenangan memang sudah di tangan, tapi kita tak perlu larut," ucap Suu Kyi.
NLD adalah kendaraan politik Suu Kyi untuk turut ambil bagian dalam pemilu yang digelar untuk pertama kalinya sejak 1990, tapi NLD sempat memboikot pesta demokrasi tersebut pada 2010 karena junta militer Myanmar dianggap tak jujur.
Dari hasil penghitungan suara, NLD berhasil menyabet suara mayoritas di 44 distrik dari 45 distrik yang ada. Menurutnya ini merupakan kemenangan rakyat Myanmar. "Ini kemenangan rakyat, kami siap rekonsiliasi dengan partai lainnya," ujarnya disambut tempik sorak penyokong NLD.
Meski militer dan sekutunya masih mendominasi parlemen dengan dukungan 664 kursi, hasil pemilu Ahad sudah cukup bagi Suu Kyi dan partainya untuk melenggang di parlemen sehingga pertarungan politik bisa dilakukan di arena ini. Menurut Amerika Serikat, kemenangan NLD sangat penting dalam era politik Myanmar "yang sedang menuju transisi demokratisasi."
Pada pemilihan umum sela yang diikuti 17 partai politik untuk mengisi 45 kursi yang lowong, NLD berhasil meraup 44 kursi. Menurut Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Karel De Gucht, kepada BBC bahwa hasil ini bisa menjadi pertimbangan UE menghapus sanksi ekonomi terhadap Myanmar.
"Partai beliau (Suu Kyi) telah menyabet sebagian besar kursi yang tersedia. Saya rasa itu merupakan petunjuk bahwa pemilihan umum berjalan bebas dan hasilnya merefleksikan kehendak pemilih," ujarnya.
Seperti dikutip wartawan saat berpidato di depan pendukungnya di luar markas NLD di Yanggon, ibu kota perdagangan Myanmar, ia mengatakan, "Kami berharap kepada seluruh partai yang turut ambil bagian dalam pemilu untuk bekerja sama dengan kami demi menciptakan atmosfer demokrasi asli bagi bangsa kita."
BBC | CHOIRUL