TEMPO.CO, Manila - Berawal dari sebuah foto, masa depan lima siswa di Filipina tertutup awan kelabu. Mereka tertangkap dalam gambar yang dipajang di Facebook saat mengenakan bikini. Foto tersebut menunjukkan seorang gadis memegang sebatang rokok dan sebotol minuman keras sementara yang lain mengenakan bikini di sebuah pesta pantai awal tahun ini.
Foto yang semula hanya untuk mereka itu tersebar hingga ke pihak pengelola sekolah.
Theresa's College High School, tempat mereka menuntut ilmu, bertindak sigap. Pejabat sekolah mengambil tindakan terhadap apa yang mereka sebut "terlibat dalam tindakan tidak bermoral, tidak senonoh, kasar atau cabul" dengan memutuskan melarang lima siswa itu berpartisipasi dalam kegiatan atau upacara kelulusan.
Pengacara Cornelio Mercado yang mendampingi kelima siswa membawa kasusnya ke pengadilan. Ia menyatakan, awal bulan ini kelima kliennya dipanggil oleh pejabat kepala sekolah dan mereka disebut "pelacur" untuk gambar Facebook mereka. Mercado menuduh bahwa pejabat sekolah telah secara ilegal memperoleh gambar karena mereka tidak berteman di Facebook dengan kelima siswi ini.
Dalam sidang kemarin, pengadilan memerintahkan sekolah Katolik ini untuk memungkinkan lima siswa untuk menghadiri upacara wisuda. Hakim Wilfredo Navarro memerintahkan sekolah itu untuk mencabut larangan dan merehabilitasi nama kelima siswi yang disebutnya murtad dari nilai-nilai agama dan melanggar hukum.
Hakim menyatakan, pemanggilan gadis-gadis dengan nama tidak tepat, termasuk "menjijikkan, murahan, dan pemabuk" membuat mereka mengalami pengalaman psikologis dan emosional yang menghancurkan.
TRIP B | AP