TEMPO.CO, Anderlech-- Sebuah masjid Syiah yang terletak di Kota Anderlecht, dekat ibu kota Belgia, Brussel, diserang hingga hangus terbakar, Senin 12 Maret malam waktu setempat lalu.
Menurut saksi mata, pelaku masuk ke dalam masjid saat jamaah yang berjumlah 50 orang tengah menunggu waktu salat isya. "Ia membawa sebuah tas yang berisi satu jeriken bensin," kata Azzedine Laghmish, salah satu anggota jemaah masjid.
Pria itu kemudian menuangkan bensin ke tengah-tengah ruangan. Api pun menyala dengan cepat. "Sang imam berusaha memadamkan api, tapi justru terjebak di dalam ruangan masjid," ujar Laghmish. Akibatnya, imam yang berusia 47 tahun dan tidak diketahui namanya itu tewas karena mengalami sesak napas. Seorang umat juga dikabarkan terluka.
Selain membakar masjid hingga rata dengan tanah, pelaku yang diketahui seorang muslim kelahiran 1978 itu sempat mengancam jemaah masjid dengan pisau dan kapak. "Namun ia telah ditangkap polisi setelah para anggota jemaah berhasil menguncinya di sebuah ruangan," tutur juru bicara kantor Kejaksaan Brussel, Jean-Marc Meilleur.
Menteri Dalam Negeri Belgia Joelle Milquet mengutuk insiden ini. "Saya sangat terkejut atas kejadian tersebut," ucap Milquet. Belgia memiliki populasi muslim sebanyak 500 ribu orang dari total 11 juta warga.
AP | MSNBC | BBC | REUTERS | SITA PLANASARI A