TEMPO.CO , Tel Aviv - Dalam penyikapan terhadap Israel, suara petinggi Israel tidak bulat. Kemarin, Menteri Pertahanan Ehud Barak mengecam keras Presiden Shimon Peres, setelah sebuah laporan Haaretz mengungkapkan bahwa Peres diperkirakan akan memberitahu Presiden AS Barack Obama bahwa ia tidak percaya Israel harus menyerang Iran dalam waktu dekat.
Kedua presiden akan bertemu di Washington, DC, pada hari Minggu 4 Maret.
"Dengan segala hormat bagi pejabat dari masa lampau dan sekarang, yang ada saat ini adalah hanya satu pemerintah di Israel dan Amerika Serikat juga memahaminya," kata Barak sinis. "Pada akhirnya, ada sebuah pemerintahan yang terpilih yang membuat keputusan dan itu adalah tanggung jawabnya."
Kritik tajam Barak itu mengacu kepada perilaku Peres pada awal tahun 1980 ketika Israel menyerang reaktor nuklir Irak di Osirak. Saat itu, Menachem Begin adalah perdana menteri. "Ini adalah Shimon Peres yang sama pada tahun 1981 yang menentang pemboman reaktor di Irak," kata Barak.
"Peres menyatakan kemudian bahwa Begin memimpin kita untuk holocaust, dan ada pihak yang menyatakan bahwa, sampai hari ini, Peres menganggap serangan terhadap reaktor adalah sebuah kesalahan," tambahnya.
Ia menyatakan, Irak saat itu memiliki tiga bom atom. Ia menyatakan, tanpa penyerangan saat itu, bisa dibayangkan apa yang terjadi ketika AS menyerang Irak yang kemudian menjatuhkan rezim Sadam Hussein beberapa tahun lalu. "Seperti kata orang Amerika, dia sudah mulai rabun," katanya.
Ketegangan antara kedua telah mendidih selama lebih dari setahun pada masalah Iran, sejauh masa jabatan mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel, Gabi Ashkenazi. Dia - yang menentang serangan terhadap Iran - dianggap mendukung Peres dan berlawanan dengan Barak.
Sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan ia terkejut membaca komentar Peres di koran. Mereka menyebut komentar-komentar itu sangat mengganggu, dan menambahkan bahwa meskipun presiden memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat, akhirnya hanya ada satu perdana menteri di Israel, dan dia orang yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan.
Peres dan Netanyahu dijadwalkan bertemu hari ini, yang akan memberikan mereka kesempatan untuk membahas masalah tersebut.
TRIP B | HAARETZ