TEMPO Interaktif, Amman - Boleh jadi sebagai antisipasi bergulirnya revolusi dunia Arab, Raja Abdullah dari Yordania, Ahad waktu Amman, berpidato dan memberikan janjinya untuk mempercepat reformasi demokrasi. Akan tetapi, dia yakin tekanan dari jalanan untuk perubahan adalah sebuah resep ampuh (menuju) kekacauan.
Sang Raja, yang berpidato untuk menandai 12 tahun sebagai penguasa dan 90 tahun berdirinya negara itu, menyatakan bahwa dia mendukung sebuah rancangan undang-undang baru pemilihan umum yang diajukan oleh panel yang ditunjuk pemerintah. Intinya antara lain memungkinkan sebuah kabinet dipilih oleh suatu mayoritas parlemen ketimbang dipilih oleh seorang Raja.
“Kami berharap rekomendasi-rekomendasi semacam itu memastikan sebuah undang-undang pemilu modern yang mengarah ke parlemen yang mewakili seluruh rakyat Yordania,” tegas Raja Abdullah. Pidato sang Raja ini disiarkan langsung oleh televisi.
Oposisi yang dipimpin kubu Islamis sudah mengungkapkan kekecewaannya atas reformasi alamiah terbatas yang diajukan oleh komite. Ancaman boikot dan yang muncul setelah protes-protes jalanan awal tahun ini mendesak perubahan-perubahan politik.
Reuters | dwi a