Menurut presiden Bahrain Center untuk HAM, Nabeel Rajab mengatakan Ali meninggal Senin malam. Menteri Dalam Negeri Bahrain Letnan Jenderal Shaikh Rashid bin Abdullah Al Khalifa menyatakan turut berduka cita dan simpatinya kepada keluarga Ali.
Pemerintah Bahrain akan menyelidiki kematian itu untuk mengetahui alasan aparat menggunakan senjata. Ia berjanji jika dalam penyelidikan ditemukan tidak ada alasan maka akan diambil langkah-langkah untuk membawa kasus itu ke pengadilan.
"Langkah-langkah akan dilakukan terhadap orang yang bertanggungjawab dalam insiden itu ke pengadilan," kata Shaikh dalam pernyataan yang diungguh di laman kementerian Dalam Negeri Bahrain.
Warga Bahrain kemarin menggelar demonstrasi anti pemerintah. Dalam aksi itu polisi berusaha menghalau mereka.
Mereka menyebut aksi itu sebagai "Hari Kemarahan" setelah terinspirasi gerakan di Mesir. Aparat memantau massa menggunakan helikopter. Aksi itu awalnya berlangsung damai namun kemudian rusuh saat polisi berusaha menghalau.
Anggota parlemen Bahrain Khalid Al-Marzook mengatakan dalam demonstrasi itu, selain satu orang tewas, tiga orang juga dalam kondisi kritis akibat kekerasan polisi.
Polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk mengusir pendemo di desa Shia, Newidrat di bagian barat daya.
Para pendemo menuntut pemerintah melepaskan mereka yang ditangkap sehari sebelumnya. Mereka juga menuntut reformasi politik, partisipasi hak politik, penghormatan pada hak asasi, dan penghentian diskriminasi sistematis pada Shia.
Aljazeera | CNN | AQIDA SWAMURTI