“Kami berharap semua negara yang prihatin akan mengambil pendekatan damai dalam menyelesaikan konflik dan mencegah tindakan militer yang mengarah pada situasi memburuk,” kata Marty usai sarapan pagi dengan Maehara di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12).
Dalam pertemuan itu, Marty dan Maehara mengecam segala bentuk serangan militer yang merupakan pelanggaran terhadap prinsip dan semangat Piagam PBB. Serangan itu, kata keduanya, bisa mengganggu stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Timur.
Konflik terbuka di Semenanjung Korea meletup setelah Korea Utara menembakkan artileri ke wilayah Korea Selatan bulan lalu. Sebelumnya, pasukan perbatasan dari kedua negara juga baku tembak.
FAISAL ASSEGAF