Dia diharapkan kembali ke Amerika Serikat, Jumat waktu setempat, membawa serta pria yang masuk ke Korea Utara secara ilegal, Januari lalu. Demikian keterangan dari Carter Centre di Atlanta, Georgia.
Negeri komunis menghukum Aijalon Mahli Gomes selama delapan tahun melakukan kerja paksa dan denda 600 ribu dolar atau sekitar Rp 5,4 miliar karena dianggap memasuki Korea Utara melalui perbatasan Cina tanpa dokumen resmi.
"Demi rasa kemanusiaan pembebasan Gomes ini mendapatkan jaminan dari Pimpinan Pertahanan Nasional, Kim Jong-il," jelas Carter Centre dalam sebuah pernyataan.
"Gomes diharapkan kembali ke Boston, Jumat petang, untuk berkumpul dengan ibu dan anggota keluarga lainnya."
Kementerian luar negeri Amerika Serikat menyambut gembira hasil yang dicapai Jimmy
Carter atas pembebasan tersebut. "Kami lega atas pembebasan tersebut dan segera mempertemukan dia dengan keluarganya," kata juru bicara kemenerianluar negeri P.J. Crowley.
"Kami menghargai upaya kemanusiaan mantan presiden Jimmy Carter dan menyambut baik keputusan Korea Utara membebaskan Gomes atas jamunan amnesti internasional dan mengembalikannya ke Amerika Serikat."
Amerika Serikat dan Korea Utara, tambah Crowley, tak memiliki hubungan diplomatik.
Sementara itu, dua wartawan Amerika Serikat Laura Ling dan Euna Lee yang memasuki wilyah perbatasan Korea Utara pada Maret 2009 ditahan dan harus melakukan kerja paksa. Keduanya berhasil dibebaskan Agustus setelah ada campur tangan dari bekas presiden Amerika Serikat Bill Clinton.
Carter tiba di Korea Utara, Rabu, dalam misikemanusiaan untuk berunding soal pembebasan Gomes yang dipercaya sebagai aktivis Kristen. Kunjungan tersebut merupakan misi pribadi.
"Jimmy Carter meminta maaf kepada Kim Yong Nam atas pebuatan warga Amerika yang masuk ke Korea Utara tanpa izin resmi dan menjamin kasus seperti ini tidak akan terjadi lagi," lapor kantor berita pusat Korea, KCNA, Jumat.
Aijalon Mahli Gomes memasuki Korea Utara melalui perbatasan Cina tanpa dokumen resmi. Pemuda 30 tahun asal Boston itu ditangkap dan dihukum melakukan kerja paksa. "Dia melakukan kejahatn," ujar pejabat Korea Utara.
CNN | AP | CHOIRUL