Menurut Sekretaris Kementerian Perencanaan Perumahan Daniel Wani, permak kota ini bertujuan menarik investasi. "Reaksi sangat baik, banyak tawaran dari sana-sini," ujarnya, Ahad (22/8).
Proyek bernilai lebih dari Rp 90 triliun ini direncanakan berjalan multi dekade di 10 kota di negara Afrika Utara itu. Bentuk-bentuk kota yang unik ini mengingatkan kita pada Dubai, negara kaya minyak di Arab. Sekaligus memberi pemandangan spektakuler dari udara. "Kami berada di jalur yang positif," kata Wani.
Menurut pejabat bergelar doktor teknik sipil Universitas Leeds di Inggris ini, 70 persen dari proyek itu berasal dari sektor swasta. Investor dari Jepang dan Abu Dhabi, katanya, sudah tertarik untuk menanam dana.
Proposal ini hanya kurang dua langkah dari implementasi, yaitu persetujuan kabinet eksekutif dan jaminan Rp 4,5 triliun dari Bank Sudan Selatan. "Kami akan melaksanakannya, pasti," kata Wani.
Negara ini diambang perpecahan. Sudan Selatan akan melaksanakan referendum Januari mendatang. Referendum bisa membawa mereka tampil sebagai negara baru, yang kaya minyak.
"Jika tata kota ini jadi, semua orang akan datang melihat negara ini," kata Ochira Bosco, 27 tahun, pelayan rumah makan di Juba.
CNN | REZA M