TEMPO Interaktif, Tokyo - Langkah Menteri Keuangan Jepang, Naoto Kan menjadi Perdana Menteri Jepang menggantikan Yukio Hatoyama dipastikan mulus. Pada hari ini, terpilih sebagai presiden Partai Demokratik Jepang (DPJ), partai berkuasa. Ia mengalahkan Shinji Tarutoko.
Dengan terpilihnya Kan ini maka dipastikan akan memuluskan jalannya dalam pemungutan suara di parlemen bulan depan. “Saya hanya ingin katakan buat mereka yang telah memilih saya, kita akan bekerja sama untuk mengatasi situasi politik yang sulit,” ujar Kan.
“Saya ingin kepemimpian ini sebagai langkah baru untuk menciptkan Jepang yang kuat, dan saya ingin memimpin hal tersebut,” kata dia. Tepuk tangan bergemuruh, dan terdengar teriakan, “fight, fight,fight.”
Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama resmi mengajukan pengunduran diri kemarin. Hatoyama dari Partai Demokratik Jepang (DPJ) mundur setelah delapan bulan menjabat Perdana Menteri. Hatoyama mundur karena ia gagal menepati janji kampanyenya untuk merelokasi pangkalan militer Amerika Serikat.
Naoto Kan, 63, saat ini menjabat menteri keuangan dan deputi perdana menteri ini merupakan kandidat terkuat untuk menjadi perdana menteri. Ia dikenal sebagai "Irritable Kan” atau Kan mudah marah. Ia juga dikenal sebagai politisi yang pernah menjadi menteri kesehatan pada 1996, ketika itu ia mengambil langkah luar biasa dengan mengungkap skandal darah tercemar. Meski bukan ahli ekonomi atau fiskal namun, Kan dikenal sebagai orang yang cepat belajar.
THE AUSTRALIAN I REUTERS I PGR