TEMPO Interaktif, Jakarta -Korban kerusuhan di Bangkok, Thailand ditetapkan sebanyak delapan orang. Belasan lain dilaporkan luka-luka, termasuk tiga wartawan.
Kedutaan-kedutaan besar di Bangkok tutup akibat kerusuhan yang dipicu ketika pengunjuk rasa membakar sebuah bis polisi dan melempari petasan ke arah tentara.
Awalnya, tentara membalas hanya dengan gas air mata dan peluru karet. Kemudian mereka melepas tembakan dengan peluru tajam setelah mengepung perkemahan pengunjuk rasa.
Situasi di pusat kota Bangkok masih membingungkan. Pihak militer sudah mendirikan tempat-tempat pemeriksaan menuju ke daerah ini dan sekarang rombongan demonstran lain berdatangan dari belakang dan mereka bentrok dengan militer.
Pihak berwenang di Bangkok memutuskan aliran air dan listrik ke kam Baju Merah sebagai bagian dari upaya terpadu oleh pemerintah Thailand untuk merebut kembali pusat kota. Militer hanya berusaha menjaga pos-pos pemeriksaan dari luar Bangkok pusat dan itu menimbulkan ketegangan tinggi.
Sebagian besar angota Baju Merah adalah pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang digulingkan tahun 2006. Mereka menuntut perdana menteri mundur dan mengadakan pemilihan.
BBC | ANGIOLA HARRY