TEMPO Interaktif, Kabul – Taliban kembali beraksi. Mereka mengirimkan pembom bunuh diri untuk menyerang di jantung kota Kabul pada Jumat (26/2) pagi. Serangan ini memicu serangkaian ledakan dan baku tembak yang menewaskan sedikitnya 17 orang di sebuah hotel di daerah perumahan yang disewa oleh Kedutaan India dan pekerja asing lainnya.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan pembom bunuh diri yang dilakukan pukul lima pagi menyasar dua bangunan yang digunakan oleh warga negara asing. Polisi mengatakan ada orang India di antara mereka yang tewas dalam ledakan.
"Hari ini serangan bunuh diri terjadi di kompleks perumahan kami. Kami dari India," kata Dr Surbod Sanjiv Paul asal India, di rumah sakit militer.
Sanjiv yang kakinya diperban mengtakan, saat serangan terjadi dia mengurung diri di kamar mandi selama tiga jam di salah satu hotel kecil. "Ketika aku keluar, aku menemukan dua atau tiga mayat. Ketika penembakan yang terjadi, bom mobil pertama meledak dan atap jatuh di kepalaku."
Serangan di Kabul datang saat serangan besar-besaran dilakukan ribuan tentara Amerika Serikat, Afganistan dan tentara NATO dalam minggu kedua terhadap kubu Taliban di kota Marjah di Afganistan selatan. NATO mengatakan, salah seorang anggota tewas hari Jumat oleh bom di pinggir jalan, menambah jumlah menjadi 14 anggota yang telah meninggal dalam operasi di provinsi Helmand.
Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari dua lusin senior dan tokoh-tokoh Taliban tingkat menengah telah ditahan di Pakistan. Mereka menyatakan serangan di ibu kota bisa menjadi jalan bagi para militan untuk menunjukkan pemberontakan tetap kuat.
Setidaknya 17 orang tewas dalam serangan hari Jumat dan 32 terluka, kata Abdul Ghafar Sayedzada, kepala investigasi kriminal untuk polisi Kabul. Dia mengatakan tiga dari yang tewas adalah petugas polisi dan sebagian besar warga sipil yang tewas orang India.
Sasaran perumahan termasuk dua hotel. Sebuah bom mobil meratakan Guesthouse Hamid dan para penyerang juga menyerang dekat Park Residence. Reporter AP melihat polisi membawa tujuh jenazah dari Park Residence.
AP| NUR HARYANTO