Konsorsium ini beranggotakan Samsung, Hyundai, dan Doosan Heavy Industries. Ketiga raksasa Korea ini bertugas membangun reaktor sementara perusahaan dari AS Westinghouse dan dari Jepang Thosiba selaku pendukung saja.
"Selain melakukan kerjasama pembangunan reaktor nuklir, Korea Selatan juga diminta untuk mengoperasikan sekaligus melakukan perawatan hingga 60 tahun ke depan," ujar Menteri Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan Korea Selatan.
Menurut Kepala ENEC, Khaldun al-Mubarak, penunjukan Korea Selatan melalui Korporasi Tenaga Listrik Korea (KEPCO) karena perusahaan ini dianggap memiliki peralatan dan pengalaman yang cukup di bidang nuklir. Konsorsium ini mengalahkan perusahaan dari Perancis Areva, AS General Eletric, Jepang Hitachi.
Menanggapi kontrak kerjasama dengan UAE, pejabat di lingkungan kantor presiden Korea Selatan mengatakan bahwa pembangunan reaktor nuklir ini merupakan mega proyek terbesar dalam sejarah Korea. Kendati negeri ini sedang membangun juga dua reaktor untuk Turki di kawasan Laut Hitam.
UAE merupakan eksportir minyak nomor tiga terbesar di dunia, namun negeri ini harus mengimpor gas alam yang sangat banyak untuk mendukung kebutuhan listriknya. Energi yang dibutuhkan dua kali lipat untuk tahun 2020.
ARAB NEWS | CA