Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Staf PBB Tewas Diserbu di Kabul

image-gnews
AP Photo
AP Photo
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah rumah yang disewa misi Perserikatan Bangsa Bangsa di Kabul, Afghanistan, telah serang oleh sekelompok Taliban, Rabu (28/10) tadi pagi.

Serangan mengakibatkan lima orang terbunuh, tiga diantaranya staf PBB, demikian rilis dari jurubicara PBB di Kabul. Otoritas keamanan Afghanistan mengatakan, lima orang penyerbu juga tewas dalam insiden ini, sehingga total ada 10 korban tewas dalam peristiwa ini.

Seorang polisi Afghanistan mengatakan sejumlah Taliban telah memasuki rumah yang disewa PBB ini, dan langsung melakukan penyerangan, dan kemudian terlibat dalam adu tembakan dengan tentara Afghanistan dalam waktu beberapa jam. Asap terlihat membubung tinggi dari tempat kejadian, yang berada di pusat Kota Kabul dalam kompleks perumahan yang dipenuhi kantor-kantor kedutaan asing dan rumah para diplomat.

Jurubicara PBB Daniel Mc Norton mengatakan, serangan itu menyerang rumah PBB yang dinamai Bakhtar.

Jurubicara Taliban, Zabiullah Mujahid, dalam teleponnya kepada AP, mengaku bertanggung jawab dalam insiden ini. Dia mengatakan tiga orang Teliban telah memasuki rumah itu dengan membawa rompi bunuh diri, granat, dan senjata otomatis. Zabiullah mengatakan Taliban akan menyerang siapa saja yang bekerja membantu berlangsungnya Pemilu presiden ulang yang akan segera digelar. "Ini serangan kami," ujar Zabiullah.

Misi PBB hadir di Kabul menjelang Pemilu presiden ulang, yang akan menjalankan fungsi sebagai organisasi pembuat poling-poling politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang dokter ditempat kejadian, Alem Asim, Direktur Layanan Ambulan di Kabul, mengatakan, stafnya menemukan dua orang aparat keamanan Afghanistan ditemukan tewas di tempat kejadian. Ditemukan juga empat orang terluka, yaitu seorang polisi, dua orang intel, dan seorang sipil.

Menurut Alem Asim, sekitar tujuh orang Taliban telah memasuki rumah itu, dan melakukan serangan.
Polisi Afghanistan melakukan respon balasan pada pukul 06.00, dan pertempuran baru berakhir pada pukul 08.00 pagi, waktu setempat.

Hingga kini belum jelas identitas dan kebangsaan para staf PBB yang tewas tersebut. Jurubicara PBB yang lain, Adrian Edwards mengatakan, "ini merupakan serangan yang sangat serius terhadap kami. Belum pernah kami mengalami serangan seperti ini sebelumnya."


BBC l NEWYORKTIMES l WAHYUANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

15 Maret 2017

Bachrumsyah, tersangka teroris Indonesia. youtube.com
Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri di Suriah

Siapakah yang meninggal dalam bom bunuh diri di Palmyra, Suriah, jika bukan Bachrumsyah.


Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

9 November 2016

Penampakan rumah kakak Salim Mubarak, Yayak Fauziah Fauzi, di Jalan Irian Jaya A/33, Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, 9 November 2016. TEMPO/Nur Hadi
Bekas Kombatan Afghanistan Ragukan Kematian Abu Jandal

Bekas kombatan Afghanistan dan Moro Ali Fauzi, 46 tahun, meragukan kematian milisi ISIS asal Pasuruan, Jawa Timur, Abu Jandal.


Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

28 Oktober 2016

Hambali
Antisipasi Kepulangan Hambali, BNPT Siapkan Task Force  

BNPT akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, guna mempelajari berbagai kemungkinan yang terjadi.


AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

27 Oktober 2016

Hambali
AS Tolak Pulangkan Hambali, Kemlu: Masih Terus Komunikasi

Pemerintah AS kabarnya menolak permohonan pembebasan Hambali.


Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

25 Oktober 2016

ANTARA/Ahmad Subaidi
Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan  

Operasi keamanan besar tengah berlangsung untuk mengamankan akademi kepolisian di Pakistan yang diserbu milisi bersenjata.


Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

21 Agustus 2016

Hambali
Hambali Muncul Setelah 10 Tahun Mendekam di Guantanamo  

Hambali alias Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin muncul pertama kali dalam persidangan setelah hampir sepuluh tahun mendekam di Guantanamo.


Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

7 Juli 2016

Gambar Borgol. merdeka.com
Ali Azhari, Terpidana Teroris Bebas di Hari Lebaran

Ali Azhari atau Jakfar dijemput keluarganya di Cilacap.


Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

21 Maret 2016

Para pelayat mengusung peti mati berisi jenazah Siyono dari mobil ambulans untuk diganti kain kafannya di Klaten, Jawa Tengah, 13 Maret 2016. Belum diketahui dengan pasti apa penyebab kematian Siyono. TEMPO/Dinda Leo Listy
Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

Tim investigasi Komnas HAM masih bekerja mengungkap kematian Siyono.


Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

22 Desember 2015

Sejumlah Kurdi atau yang dikenal peshmerga, memberikan pertolongan pada rekannya yang terluka saat baku tembak ketika melakukan kontrol terhadap beberapa desa yang dikuasai Negara Islam (ISIS) di kota kaya minyak Kirkuk, Irak, 26 Agustus 2015. AP
Rilis Video, ISIS Tunjukkan Kuasai Libya?  

Video itu menunjukkan ISIS mencoba mengisi kekosongan kekuasaan di negara tersebut.


Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

25 Oktober 2015

Sejumlah kerabat dan warga membentangi poster seusai berdoa untuk terpidana mati Bom Bali I,Imam Samudra di Lopang Gede, Serang, Banten,(9/11) dini hari. Kejaksaan Agung secara resmi menyatakan terpidana mati Bom Bali I, Amrozi,Muklas, dan Imam Samud
Eks Kombatan Afghanistan: Pemerintah Abaikan Anak Teroris

Akibat kurang perhatiannya pemerintah, anak-anak dari orang yang dituding sebagai teroris cenderung meneruskan perjuangan orang tuanya.