Pejabat Israel dan AS yakin bahwa Hizbullah akhirnya bersedia melepaskan diri dari Hamas di Gaza setelah sejumlah pukulan yang dialami kelompok Lebanon tersebut selama dua bulan terakhir, termasuk terbunuhnya pemimpinnya Hassan Nasrallah, menurut laporan Axios.
Namun pemimpin baru Hizbullah, Naim Qassem mengatakan kelompoknya akan menyetujui gencatan senjata dengan Israel dengan syarat-syarat yang dapat diterima. Ia menambahkan bahwa kesepakatan yang layak belum diajukan.
"Jika Israel memutuskan bahwa mereka ingin menghentikan agresi, kami akan terima, tetapi dengan syarat-syarat yang kami anggap tepat dan sesuai," kata Naim Qassem dalam pidato yang direkam sebelumnya.
Dia juga menegaskan bahwa Hizbullah tidak akan mengemis untuk gencatan senjata. Dia mencatat bahwa upaya politik untuk mengamankan kesepakatan belum membuahkan hasil. "Tidak ada proyek yang diusulkan yang disetujui Israel dan yang dapat kita bahas," katanya.
AL ARABIYA | REUTERS
Pilihan editor: AS Lacak 500 Insiden yang Melibatkan Senjatanya selama Perang Gaza